Menurut keterangannya, bantuan sosial dari pemerintah tak pernah datang ke rumah Halim. Yang ia tau justru bantuan tersebut singgah di tangan orang-orang yang bisa disebut memiliki harta.
Namun setidaknya, bantuan subisdi pembayaran atau penangguhan cicilan cukup meringankan beban di kala Pandemi yang mencekik.
“Bayar rumah kan rumah kredit, anak sekolah online kuota tidak berhenti-henti, SPP nya tetap di bayar padahal sekolah dari rumah, belum biaya lainnya,”terang ia diiringi tawa kecil.
Sesekali Halim menyapa orang yang lewat lapaknya, ia tawarkan dengan ramah berharap ada yang singgah. “Cari Ponsel apa mbak, mampir dulu,” katanya sambil menjukkan ponsel dagangannya. Satu, dua orang yang lewat terlihat tak memberi respon atau sebagian hanya melambaikan tangan tanda menolak.
Baca Juga:Pasien COVID 19 Sumsel Sembuh Meningkat, Keterisian RS Menurun
“Dulu enak fotografer masih ada saja pekerjaan, namun sejak PPKM level 4 semua menjerit,” pungkasnya.