Warga Cina di Afghanistan Diminta Berbusana Islami

Cina meminta warganya di Afghanistan berbusana islami.

Tasmalinda
Senin, 23 Agustus 2021 | 20:47 WIB
Warga Cina di Afghanistan Diminta Berbusana Islami
Ilustrasi perempuan Afghanistan. [Karim Jaafar/AFP]

SuaraSumsel.id - Pemerintah Cina meminta agar warganya yang tinggal di Afghanistan agar berpakaian islami. Hal ini disampaikan dari otoritas Pemerintah Cina, tentang keharusan berbusana lebih islami di Afghanistan.

Hal itu diungkapkan Kedutaan Besar atau Kedubes China di Ibu Kota Kabul, Sabtu (21/8/2021).

Mereka mendesak warga yang ada di Afghanistan mematuhi kebiasaan Islam, termasuk aturan berpakaian dan makan di depan umum.

Melansir terkini.id - jaringan Suara.com, dalam imbauan yang dikeluarkan untuk semua warga negara Cina. Kedutaan menginginkan mereka juga menjaga jarak dari Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul dan lokasi berbahaya lainnya.

Baca Juga:Ekspor Karet Sumsel Kian Menanjak, Meski Pandemi COVID 19

Selama pertemuan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dengan delegasi Taliban di kota pelabuhan Cina Utara Tianjin bulan lalu, ia berharap Afghanistan mengadopsi kebijakan Islam moderat.

Pada Minggu 22 Agustus 2021 kemarin, pada Kamis 19 Agustus 2021 pekan lalu, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan Cina dipersilakan berkontribusi pada pembangunan kembali Afghanistan.

Cina dianggap telah  memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di negara itu.

“China adalah negara besar dengan ekonomi dan kapasitas yang besar. Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, dan rekonstruksi Afghanistan,” terang Suhail Shaheen kepada televisi CGTN yang berbasis di China dalam sebuah wawancara.

Diberitakan sebelumnya, Minggu (15/8/2021), Taliban mengambil alih negara tersebut ketika AS tengah menyelesaikan penarikan pasukan.

Baca Juga:Soal Donasi Akidi Tio Rp 2 T, Nasib Kapolda Sumsel Ditentukan atas Hal Ini

Selama 1996-2001, Taliban mencegah anak perempuan pergi ke sekolah dan perempuan meninggalkan rumah mereka tanpa mengenakan burka.

Setelah mereka berkuasa lagi, Taliban berjanji memberikan pendidikan untuk perempuan. Namun, janji tersebut membuat para ahli dan aktivis masih terus mengawasinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini