Gaduh Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio, Terburu-buru atau Tertipu?

Gaduh donasi Rp 2 triliun belum usai, kini polisi tengah menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan anak Akidi Tio, Heryanti.

Tasmalinda
Selasa, 10 Agustus 2021 | 09:31 WIB
Gaduh Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio, Terburu-buru atau Tertipu?
Kapolda Sumsel, irjen Pol Eko Indra heri saat mengunjungi makam Akidi Tio [ist]

Polisi pun mengakui masih menunggu hasil tes kejiwaan anak Akidi Tio, guna menelusuri motif pemberian donasi tersebut. Sayangnya, polisi mengaku masih harus menunggu hasil tes kejiwaan tersebut selama lima hari ini.

Misalnya pun, Heriyanti kembali diperiksa, kemungkinan dasar hukum apa memeriksa anak bungsu sahabat lamanya tersebut. Apakah masih menggunakan ancaman perbuatan penyebaran berita bohong atau hoaks seperti yang dikenakan sebelumnya sehingga sempat menjadikan Heriyanti tersangka.

Ataukan menggunakan pasal lainnya, yang membutuhkan sosok pelapor atau orang yang dirugikan atas donasi Rp 2 triliun ini.

Jika mengurut kronologisnya, sosok atau orang yang paling dirugikan atas donasi ini ialah Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri.

Baca Juga:Diduga Fiktif, PPATK Ungkap Ada Keanehan soal Donasi Keluarga Akidi Tio ke Polda Sumsel

Karena beberapa pernyataan menyebutkan jika dana tersebut sudah diberikan kepada sosok jendral bintang dua ini.

Penyerahan bantuan COVID 19 Akidi Tio [ist]
Penyerahan bantuan COVID 19 Akidi Tio [ist]

Penasehat Paguyuban Marga Tionghoa atau PSMTI, Ramli Sutanegara saat diwawancarai Suarasumsel.id, mengungkapkan fakta lainnya

Ia lebih berpendapat jika adanya keburu-buruan dalam menyikapi dana tersebut. Ia menyebut keburu-buruan menilai jika dana dalam bentuk cek sudah bisa cepat dicairkan. 

Padahal, dana dalam bentuk cek tersebut, atau bilyet giro tentu membutuhkan waktu yang panjang, jika pun dana tersedia. Belum lagi, jika dana tersebut masih tersimpan dalam sebuah lembaga, misalnya saja perusahaan atau perbankan di luar negeri, seperti halnya Singapura dan Hongkong.

Dana dalam jumlah besar tersebut, tidak mudah ditarik dalam waktu cepat. Apalagi, bicara mengenai keberlangsungan aset perusahaan atau perbankan tersebut.

Baca Juga:Perpres Danau Prioritas Diteken Jokowi, Danau Ranau Sumsel Tak Masuk Prioritas

"Jika saya ditanya, lebih kepada keburu-buruan," ujarnya belum lama ini.

Bilyet giro yang diduga miliki anak Akidi Tio [ist]
Bilyet giro yang diduga miliki anak Akidi Tio [ist]

Dia pun cukup meragukan, jika dalam jumlah besar, bisa diambil dalam waktu beberapa minggu. Meski, mengenai sosok Akidi Tio juga masih ditelusuri. Apalagi, jika mengingat posisi Palembang, Sumatera Selatan dengan jangkauan strategis ke Singapura dan Hongkong, tentu berbisnis antar negara sudah dilakukan sejak dahulu.

"Merujuk pada usia, kan kemungkinan di tahun 1950-1960 an atau tahun ke atasnya, memang tidak ada sosok Akidi Tio ini," kata ia.

Ketidakmunculan sosok Akidi Tio ke publik sebelumnya juga dibenarkan tokoh masyarakat Tionghoa di Palembang, Sumatera Selatan.

Tanpa ingin namanya disebutkan ia mengungkapkan nama tersebut sangat jarang didengar. Namun hal demikian bisa disebabkan banyak hal, seperti kemungkinan Akidi Tio berada di generasi lebih tua darinya, atau menghabiskan waktu tidak banyak di Palembang, Sumatera Selatan.

"Ya, kemungkinan bisa banyak. Apakah memang tidak seusia saya, hingga saya tidak mengenal, bisa jadi hanya rumah anaknya di Palembang, atau sering hanya singgah di Palembang, sesaaat, saya dari awal tidak mau berkomentar," ujar tokoh Tionghoa Palembang ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak