JK Bandingkan Donasi Akidi Tio dan Hoaks Emas Padjajaran, Ade Armando: Tidak Sama

Penggiat media sosial, Ade Armando menilai Jusuf Kalla atau JK salah, jika membandingkan Akidi Tio dengan hoaks emas batangan Padjajaran.

Tasmalinda
Sabtu, 07 Agustus 2021 | 19:46 WIB
JK Bandingkan Donasi Akidi Tio dan Hoaks Emas Padjajaran, Ade Armando: Tidak Sama
Ade Armando [YouTube] Ade menyebut JK salah jika membandingkan donasi Akidi Tio dan hoaks emas kerajaan Padjajaran.

SuaraSumsel.id - Penggiat media sosial, Ade Armando menilai Jusuf Kalla atau JK salah membandingkan sumbangan Rp 2 triliun Akidi Tio dengan hoaks emas kerajaan Padjajaran.

Perbandingan dua hal ini dinilai bukan apple to apple atau sebanding.

Merespons soal heboh donasi Akidi Tio, JK menilai apa yang dilakukan itu sudah jelas hoaks. Mantan Wakil Presiden mensangsi jika ada pengusaha yang  bersedia mendonasikan Rp 2 triliun.

Dilansir dari hop.id- jaringan Suara.com, Ade Armando mengulas soal dugaan prank Rp 2 triliun sumbangan Akidi Tio.

Baca Juga:Masyarakat Tionghoa Salurkan Bantuan COVID 19 Rp 2 Miliar, Kapolda Sumsel: Akidi Effect

Anak Akidi Tio [Antara]
Anak Akidi Tio [Antara]

Dalam ulasannya, Ade menyinggung pernyataan JK  yang merasa sumbangan itu tidak tersedia alias hoaks.

"JK dalam keterangannya di tvOne bercerita dulu saat menjabat sebagai Menko Kesra pun pernah mengalami hal serupa, yakni Menteri Agama Said Aqil Al Munawar menggali situs Prasasti Batutulis yang diyakini ada emas batangan Kerajaan Padjajaran. Ternyata benar harta harun itu hoaks," ujarnya.

JK cendrung menyalahkan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri yang seharusnya bisa mengcroscek tawaran bantuan Rp 2 triliun tersebut.

Karena, donasi tersebut tidak masuk akal. 

Unggahan soal Akidi Tio [Instagram]
Unggahan soal Akidi Tio [Instagram]

“JK dalam hal ini saya rasa salah membandingkan sisa peninggalan Kerajaan Padjajaran di bawah Prasasti Batutulis dengan nilai yang bisa membayar seluruh hutang luar negeri, dibandingkan dengan uang 2 T yang ditawarkan Heryanti. Sama sekali tidak layak, tidak apple to apple,” kata Ade dalam kontennya di Youtube Cokro TV, Jumat 6 Agustus 2021.

Baca Juga:Sumbangan Fiktif Rp 2 Triliun Akidi Tio, LBH: Kapolda Sumsel Contoh Buruk Pejabat Publik

Ade Armando menangkis pernyataan JK yang menganggap mana ada orang ingin nyumbang Rp 2 triliun. Ade membantah logika JK itu dengan menunjukkan fakta harta orang kaya Indonesia itu, ada yang memiliki harta dan donasi hingga triliunan.

“Jadi (orang kaya Indonesia) sumbang 2 triliun walau nampak sangat besar itu mungkin dilakukan oleh seorang dermawan. Jadi mungkin sekali Akidi Tio itu pernah taruh bank di Singapura sehingga capai triliunan dan berwasiat sebagian harta untuk kepentingan rakyat banyak,” kata Ade membantah logika JK.

Dengan penjelasan itu, Ade berpandangan Kapolda Sumsel menerima tawaran donasi Heryanti karena ada sesuatu yang sangat masuk akal.

"Toh juga nggak ada kerugian yang diderita rakyat dan negara kalau pun uang 2 triliunan itu bener-bener zonk akhirnya. Kalau duitnya ada, wah sangat banyak manfaatnya untuk masyarakat," sambung Ade.

Gubernur Sumsel Herman Deru (kiri) didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan penanganan COVID-19 secara simbolis dari keluarga Akidi Tio di Mapolda Sumsel, Palembang, Senin (26/7). (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel/21)
Gubernur Sumsel Herman Deru (kiri) didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan penanganan COVID-19 secara simbolis dari keluarga Akidi Tio di Mapolda Sumsel, Palembang, Senin (26/7). (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel/21)

“Kalau uang itu tidak ada, Heryanti nggak perlu di penjara. Kita semua kan cuma jadi korban PHP, tak ada sesuatu yang kriminal dengan itu,” kata Ade.

“Saya kira tak perlu diperpanjang, dihentikan saja, ini sudah menipu seluruh bangsa. Sebab tak ada logikanya. Kalau sumbang Rp 2 T berarti hartanya bisa Rp10 T, kalau tidak, tidak mungkin seluruh hartanya disumbangkan,” katanya di awal wawancara, dikutip dari Catatan Demokrasi, Rabu 4 Agustus 2021.

“Dulu begitu juga ada yang bilang ada emas yang bisa bayar seluruh utang kita (Rp1.500 Triliun). Saya panggil, saya katakan, ‘Hei kamu tahu enggak berapa ton emas kalau sampai Rp100 Triliun. Jadi mana mugkin ada emas sekitar 6.000 ton emas di situ, hentikanlah,” katanya.

JK juga mengaku kerap diberitahu jika ada dana besar sekitar miliaran dolar di bank Swiss bekas era peninggalan Bung Karno.

“Jadi banyak orang yang ingin menipu sebenarnya,” ungkap JK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini