SuaraSumsel.id - Warganet tengah membicarakan puskesmas sosial di Palembang, Sumatera Selatan yang tutup hanya gara-gara petugasnya pergi melayat. Lebih nahasnya lagi, pasien yang terpapar COVID 19 yang mendatangi puskesmas, malah diminta untuk pulang, dan datang kembali esok hari.
Video ini membuat warganet emosi dengan pelayanan kesehatan di Palembang ini, padahal smasa pandemi COVID 19 seperti saat ini.
Video ini dimulai dengan keterangan jika Pegawai Melayat, Puskesmas di Palembang tutup 1,5 jam. Pasien COVID terpaksa tunda laporan.
Dalam video itu tampak memberitahuan yang dibuat pihak puskemas yang mengatakan jika puskesmas tutup 1,5 jam, mulai pukul 09.30 Wib hingga jam 11.00 WIB.
Baca Juga:Butuh Oksigen Medis, Warga Sumsel Bisa Gratis di Posko Ini
Lalu video dilanjutkan dengan datang seorang warga perempuan yang ingin membuat laporan, jika ia terpapar COVID 19 berdasarkan hasil tes PCR yang ia lalui.
Meski telah menyerahkan hasil tes PCR dalam sebuah map biru, namun dua petugas puskesmas malah tidak melayani. Mereka mengungkap jika bukan petugas di bidang yang melayani kasus COVID 19.
Satu petugas lagi, malah menyuruh pasien COVID 19 untuk pulang dan datang kembali keesokkan hari.
"Laporan jika kami terpapar cakmano (Bagaimana)?, tanya perempuan yang terpapar COVID 19.
"Saya disuruh laporan ke puskesmas sosial, saya terpapar dan sudah habis PCR," sambung perempuan tersebut,
Baca Juga:Alokasi Bansos Sumsel Terindikasi Dikorupsi, Kerugian Negara Rp 1,6 Miliar
Lalu salah satu petugas itu, dengan santai menjawab agar pasien pulang dan datang kembali keesokan harinya.
"besok aja, sudah tutup," ujarnya
"Puskesmas ada yang meninggal," sambung petugas itu.
Di video lainnya, dua petugas ini memastikan jika puskesmas tetap melayani pasien, namun petugas yang melayani COVID 19 sedang pergi melayat.
"Melayani, tapi kami bukan petugasnya. Catat dulu saja," sambung ia.
Lalu, petugas ini pun inisiatif memberikan nomor petugas yang khusus melayani kasus COVID 19.
"Kami kasih kontak petugasnya bu," ujar ia.
Lalu pasien COVID 19 tersebut memutuskan pulang, karena tidak diperkenan masuk ke areal Puskesmas karena tidak ada petugas yang jaga.
Netizen pun dibuat kesal dengan keputusan Puskesmas Sosial yang beralamatkan di jalan Sosial, kota Palembang ini.
Klarifikasi Dinkes Palembang
Kepala Bidang Pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan kota Palembang, Yuliarni membenarkan petugas melakukan pengormatan terakhir karena suami Kepala Puskesmas meninggal dunia.
Petugas ingin datang menghadiri pemakaman, karena telah berpulangnya seorang tenaga medis yang juga telah mendedikasikan hidupnya guna melayani masyarakat.
"Saya sebagai Kepala Bidang memohon maaf atas kejadian ini. Kami tenaga kesehatan di kota Palembang tetap berusaha memberikan pelayanan, meskipun sudah banyak juga diantara kami yg terpapar COVID 19," ujarnya.
Dinas kesehatan Palembang juga memohon maaf atas kejadian ini dan berkomitmen akan terus memberikan pelayanan kepada masyarakat .
"Saya dan kepala dinas juga keliling ke puskesmas memberikan arahan dan dukungan kepada teman-teman tenaga kesehatan untuk tetap mengatur pelayanan. Tidak mengabaikan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan," sambung ia.
Namun di sisi lain, tenaga kesehatan pun memohon dukungan masyarakat.
"Di sisi lain, kami juga memohon support dan dukungan masyarakat, agar kami, tenaga kesehatan ini diberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran dalam melayani masyarakat," pungkasnya.