SuaraSumsel.id - Setelah Windy Cantika menyumbang perunggu, Eko Yuli Irawan menyumpang perak di Olimpiade Tokyo. Lifter Kelahiran Lampung ini gagal kantongi medali emas Olimpiade setelah kalah bersaing dari lifter China Li Fabin.
"Eko hanya mampu finis di posisi ke-2 kelas 61kg putra dengan total angkatan 302kg, dengan snatch 137kg serta clean and jerk 165kg", demikian catatan resmi Olimpiade, Minggu (25/6/2021).
Perebutan medali emas kelas 61kg putra sudah terasa sejak antara dua juara dunia, Eko Yuli Irawan dan lifter asal China Li Fabin tersaing ketat.
Eko Yuli Irawan mengawali angkatan snatch dan berhasil membuka angkatan pertamanya seberat 137 kg, namun Li Fabin gagal pada angkatan pertama dengan berat beban yang sama.
Baca Juga:Empat Wilayah di Sumsel Perpanjang PPKM hingga 8 Agustus 2021
Eko Yuli mencoba menaikkan beban menjadi 141kg pada kesempatan kedua, namun ternyata gagal diangkay. Sedangkan Li Fabin sukses mengangkat snatch 137kg pada kesempatan keduanya.
Pada kesempatan kedua, ia menaikkan beban menjadi 141kg pada percobaan ketiga.
Eko gagal membayar kegagalan, di kesempatan kedua namun pupus dengan angkatan snatch 141kg.
Sehingga angkatan snatch terbaik Eko hanya 137kg, sementara Li Fabin 141kg.
Pada kategori clean and jerk, Eko berhasil mengawali angkatan seberat 165kg demikian pesaingnya, Li Fabin.
Baca Juga:Habiskan Anggaran Rp10 Miliar, Sumsel Sebar 1.000 Ton Bantuan Beras
Li Fabin ternyata berhasil melakukan clean and jerk 172kg pada percobaan kedua sekaligus mencatatkan rekor Olimpiade. terbaru.
Lifter kelahiran Lampung itu pun harus puas dengan medali perak seusai gagal melakukan clean and jerk 177kg pada percobaan terakhir.
Ini menjadi medali kedua bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo. (ANTARA)