Kecewa Pernyataan Mensos Risma, Komnas HAM; Stigma Buruk bagi Papua

Komnas HAM merasa kecewa dengan pernyataan Menteri Risma yang seolah menjadi stigma Papua.

Tasmalinda
Kamis, 15 Juli 2021 | 16:23 WIB
Kecewa Pernyataan Mensos Risma, Komnas HAM; Stigma Buruk bagi Papua
Mensos, Tri Rismaharini. (Dok: Kemensos) Komnas HAM Kecewa pernyataan Mensos Risma.

SuaraSumsel.id - Pernyataan Menteri Sosial atau Mensos Tri Rismaharini soal Papua dinilai Komisi Komnas HAM akan memberikan stigma dan merendahkan warga Papua.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyatakan statemen yang disampaikan Mensos Risma soal Papua bisa merendahkan warga di Papua.

Seolah warga Papua distigmakan oleh Risma sebagai tempat buangan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak bisa bekerja dengan baik.“Saya kira ini merendahkan kawan-kawan Papua. Ini jadi stigma kalau orang Papua tak bisa kerja, tertinggal, kami sayangkan statemen itu,” katanya dikutip dari hop.id - jaringan Suara.com, Kamis (15/7/2021).

Menurut ia, Papua acap kali distigmakan oleh sejumlah pihak sebagai "tempat buangan".

Baca Juga:Jumat Besok, Sumsel Gelar Melangitkan Doa agar Pandemi Sirna

Penampakan Pesisir Pantai di Papua (gettyimage)
Penampakan Pesisir Pantai di Papua (gettyimage)

"Terlepas di sana ada yang malas, Beka tak memungkiri. Tetapi jangan sampai karena sikap satu orang dapat menggeneralisir SDM Papua seutuhnya," sambung ia.

Sebab publik juga harus mengetahui jika kondisi Papua lebih disebabkan karena dua penyebab, yakni kultur dan struktur.

“Kebijakan dari Pemerintah lah selama ini yang menjadikan mereka tertinggal dari daerah lain, jangan karena ketertinggalan itu, dijadikan stigma yang negatif untuk masyarakat Papua,” kata ia.

Beka juga meminta agar Risma termasuk pejabat negara lain, bersikap positif memberi semangat pada kesetaraan. 

Dalam Undang-undang juga diatur bagaimana ASN mendapatkan sanksi.

Baca Juga:Pekan Ini, Pasien COVID 19 Sumsel Terbanyak selama Pandemi

"Justru sebaliknya, Risma seharusnya bisa kirim putra-putri terbaiknya ke Papua atau daerah tertinggal lain agar akselerasinya lebih cepat dan lebih setara dengan daerah lain," tutup ia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini