Blak-blakan, Siti Fadilah Ungkap Alasan Pasien COVID 19 Indonesia Rawan Meninggal

Mantan menteri kesehatan Siti Fadilah Supari pasien positif COVID 19 Indonesia rawan meninggal.

Tasmalinda
Rabu, 14 Juli 2021 | 16:50 WIB
Blak-blakan, Siti Fadilah Ungkap Alasan Pasien COVID 19 Indonesia Rawan Meninggal
Siti Fadilah daam video podcast Deddy Corbuzier (Screenshot YouTube) Blak-blakan, Siti Fadilah Ungkap Penyebab Pasien COVID 19 Indonesia Rawan Meninggal

SuaraSumsel.id - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyoroti kandungan vitamin D3 dalam darah orang Indonesia yang cendrung rendah. Hal ini menurut Siti Fadilah, akan mempengaruhi imunitas, dan sangat berpengaruh jika terserang COVID 19.

Menurut Siti Fadilah, nilai normal vitamin D dalam darah manusia berkisar 30-100 ng/mL, namun orang Indonesia berada di bawah nilai tersebut.

“Vitamin D3 itu penting dan tak boleh kurang dalam darah, kalau kurang kita akan gampang kena. Kalau saya menganjurkan kandungannya 40, normalnya kan angkanya 30-100. Sebab kalau kurang dari 20, kalau kena covid biasanya meninggal.” ujarnya seperti dilansir dari hop.id - jaringan Suara.com, Rabu (14/7/2021).

Namuun, kata Siti, jika lebih dari 20, maka pasien akan tetap hidup. Jika  lebih dari 30, dia akan OTG.

Baca Juga:Sumsel Tambah Satu Tower Wisma Atlet untuk Pasien COVID 19

"Maka lebih baik lebih dari 40 aman,” sambungnya.

Petugas merapikan ruangan yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri di GOR Kecamatan Matraman, Jakarta, Selasa (13/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas merapikan ruangan yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri di GOR Kecamatan Matraman, Jakarta, Selasa (13/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Vitamin D3 sendiri sebenarnya terbentuk secara alami saat kulit terkena sinar matahari.

Selain itu, vitamin D3 juga dapat dijumpai pada makanan yang berasal dari hewan, seperti ikan laut, seperti salmon, tuna, tongkol; lalu minyak ikan, minyak hati ikan kod; telur; susu dan olahannya.

Sebenarnya ada banyak faktor penyebab orang bisa terpapar covid 19. Ia pun menyebut orang Indonesia terkenal malas berjemur.

“Ini dia, banyak orang takut hitam. Keluar rumah sudah masuk mobil, langsung masuk kantor lagi. Di kantor langsung kena AC. Itulah, kecenderungan orang Indonesia takut matahari, makanya kandungan vitamin D3-nya rendah-rendah, dan ini bisa mudah dimasuki virus,” katanya.

Baca Juga:Epidemiolog Unsri Saran Sumsel Tambah Nakes, Pasien COVID 19 Meningkat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini