PPDB Zonasi Diumumkan, Sekolah Favorit Sering Dipaksa Orang Tua Terima Tak Sesuai Syarat

Sekolah favorit di Palembang mengaku orang tua sering memaksa menerima siswa yang tidak memenuhi syarat.

Tasmalinda
Senin, 14 Juni 2021 | 14:44 WIB
PPDB Zonasi Diumumkan, Sekolah Favorit Sering Dipaksa Orang Tua Terima Tak Sesuai Syarat
Ilustrasi penerimaan peserta didik baru [Suara.com/Angga Budhiyanto] PPDB Zonasi Diumumkan, Sekolah Favorit Sering Dipaksa Orang Tua Terima Tak Sesuai Syarat

SuaraSumsel.id - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB SMA sedejat di Sumatera Selatan diumumkan Senin (12/6/2021) siang ini.

Sekolah favorit mengaku sering orang tua memaksa agar anaknya diterima di sekolah tersebut meski jaraknya tidak memenuhi.

Hal ini terjadi di SMA Negeri 3 Palembang. Dalam pengumuman hari ini, terdapat 68 siswa yang gagal masuk dengan sistem zonasi. Hal ini dikarena jarak berdasarkan google map (peta google) tidak memenuhi syaratnya.

Kegagalan ini akhirnya menimbulkan rasa kecewa dari siswa hingga orang tua. Ketua Penerimaan Peserta Didik Daru (PPDB) SMA Negeri 3 Palembang, Aklani mengungkapkan sekolah sering mendapatkan protes dari wali murid, mulai dari jaringan yang tidak stabil saat mendaftar, hingga ketidaklulusan di jalur zonasi karena rumahnya berjarak jauh.

Baca Juga:Ini Alasan Mengapa saat Lebaran di Rumah Wong Palembang Ramai Makanan

Padahal berdasarkan web ppdbsusmel.net telah dijelaskan, jalur zonasi memang diperuntukan bagi siswa yang berdomisili dengan jarak terdekat dengan sekolah tujuan berdasarkan google maps.

“Prinsip PPDB sekarang ialah keadilan pemerataan jadi yang berdomisili terdekat kemungkinan bisa lulus jalur zonasi lebih besar. Yang diterima jarak terjauhnya yaitu 1.290,01 kilometer, dan jalur zonasi ini tidak melihat nilai tapi ditentukan dengan google maps yang dilihat dari alamat kartu keluarga (KK)," terang Aklani.

Pemaksaan orang tua, diakui Aklani juga menempuh berbagai cara misalnya sengaja mendatangi sekolah agar masuk jalur zonasi dengan membawa persyaratan yang tidak sesuai.

"Ada yang membawa KK rekayasa alias palsu, tapi kan bisa dilihat keasliannya dan kapan dibuat, apalagi ketentuannya domisili minimal satu tahun,"ungkapnya.

Meskipun pendaftaran sudah berlangsung online di web ppdbsumsel.net Aklani menyebutkan masih terdapat keluhan orang tua calon siswa.

Baca Juga:Firli Bahuri Kembali Dilaporkan Soal Sewa Helikopter saat Mudik ke Palembang

"Sistem PPDB saat ini sudah lebih transparan, sehingga jika tidak lulus lebih baik orang tua mencari sekolah lain dan tidak menghalalkan segala cara termasuk menyogok," harapnya.
 

Kontributor: Fitria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini