Berbeda dengan Gus Miftah, UAS Sebut Masuk Rumah Ibadah Orang Lain Haram

Meski sudah menjelaskan kehadirannya di gereja guna orasi kebangsaan, namun Ustadz Abdul Somad atau UAS berpendapat jika masuk ke rumah ibadah orang lain itu haram.

Tasmalinda
Rabu, 05 Mei 2021 | 02:45 WIB
Berbeda dengan Gus Miftah, UAS Sebut Masuk Rumah Ibadah Orang Lain Haram
Ustadz Abdul Somad [instagram] Beda Pandangan, Gus Miftah Orasi di Gereja Sedangkan UAS Masuk Gereja Haram

SuaraSumsel.id - Belum lama ini, Gus Miftah menjelaskan jika kedatangannya di peresmian gereja bukan dalam kapasitas mengisi ceramah namun menyampaikan orasi kebangsaan.

Selain Gus Miftah juga hadir FKUB, dan Gubernur DKI Anies Baswedan. Menurut Ustaz Abdul Somad, masuk rumah ibadah orang lain tersebut haram.

Menurut Ustaz Abdul Somad atau UAS, apa yang dilakukan Gus Miftah merupakan haram hukumnya.

“Haram hukumnya masuk ke rumah ibadah orang lain, haram. Saya tak nonton filmnya sampai habis, tapi cuma trailer-nya aja. Tapi di dalam itu yang bisa saya komentari pertama masuk ke rumah ibadah,” ujar Ustaz Abdul Somad dilansir dari kanal YouTube Ustaz Lovers pada Selasa, 4 Mei 2021.

Baca Juga:Jaga Harga Stabil, Perdagangan Karet Sumsel Terapkan Penjualan Kemitraan

Dilansir dari Hops.id - jaringan Suara.com, pemaparan Ustaz Abdul Somad selengkapnya:

“Karena Nabi tak mau masuk ke dalam tempat… kalau di dalam itu ada patung berhala. Maka dalam Islam, mazhab syafii mengharamkan masuk ke dalam rumah ibadah di dalamnya ada berhala.”

Pendakwah Gus Miftah memberikan klarifikasi mengenai kehadirannya di gereja dan disebut memberikan cermah. Ditegaskan Gus Miftah, jika yang dilakukannya bukan memberikan ceramah agama melainkan hanya sebuah orasi kebangsaan.

Hal itu dilakukan Gus Miftah karena diundang dalam peresmian gereja, tepatnya gereja GBI Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam video yang diunggah Gus Miftah, ia pun menyebut berterimakasih kepada pihak yang akhirnya menyebutnya kafir, sesat, bangsat dan lain-lainnya.

 "Assalamualaikum wr. wb, setelah beredarnya video orasi kebangsaan saya, di peresmian gereja tepatnya GBI Amanat Agung, Penjaringan atas undangan panitia. Saat itu, saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta, mas Anies Baswedan, Sekjen PBNU dan tokoh agama dan FKUB. Saya tekankan saya memberikan orasi kebangsaan pada peresmian," ungkapnya.

Baca Juga:Waduh! Harga Daging Sapi di Sumsel Sudah Rp 164.000/Kilogram

Gus Miftah [instagram]
Gus Miftah [instagram]

Sehingga, ditegaskan Gus Miftah, jika orasi yang disampaikannya ialah orasi kebangsaan pada peresmian gereja bukan sebuah peribadatan.

"Assalamualaikum wr. wb, setelah beredarnya video orasi kebangsaan saya, di peresmian gereja tepatnya GBI Amanat Agung, Penjaringan atas undangan panitia. Saat itu, saya hadir bersama Gubernur DKI Jakarta, mas Anies Baswedan, Sekjen PBNU dan tokoh agama dan FKUB. Saya tekankan saya memberikan orasi kebangsaan pada peresmian," ungkapnya.

Sehingga, ditegaskan Gus Miftah, jika orasi yang disampaikannya ialah orasi kebangsaan pada peresmian gereja bukan sebuah peribadatan.

"Acara yang diberikan kepada saya pun dalam rangka peresmian bukan peribadatan," tegasnya.

Gara-gara itu pun, akhirnya diakui Gus Miftah, banyak netizen yang akhirnya menghujatnya sebagai orang sesat, kafir, syahadatnya batal dan lain sebagainya.

Tapi mendapatkan hujatan tersebut, Gus Miftah malah mengucapkan terimakasih. "Gus Miftah marah?, enggak, saya bersyukur, Alhamdulilah," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini