Kuat dugaan, sang ibu pasien mengceritakan peristiwa tersebut ke pelaku, yang tidak lain ialah ayah pasien.
Saat di ruangan, ayah pelaku sempat menanyakan kepada perawat, 'bagaimana cara dia melepaskan infus'.
Belum sempat dijawab perawat, pelaku sudah emosi. Ia memukul bagian pipi (menampar) perawat hingga terjatuh. Mengetahui peristiwa itu, dua orang yang menemani perawat tersebut berusaha membantu,
Namun pelaku masih emosi, kemudian menjambak rambut korban dan mendorong ke lantai.
Baca Juga:Aset Tersangka Korupsi Masjid Raya Sriwijaya Disita Kejati Sumsel
"Kami sangat menyesali perbuatan yang dilakukan oleh keluarga pasien, padahal kami sudah merawat anaknya dengan baik. Ketika darah keluar dari tangan pasien langsung kami ganti dengan perban baru sampai darahnya tidak keluar," bebernya.
Tata juga mengatakan keluarga pasien merupakan warga Kayu Agung dan bukan berasal dari Palembang. "Mereka bukan orang Palembang, kalau dari KTP nya Kayu Agung, " katanya.
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri memastikan jika pelaku yang mengaku sebagai polisi bukanlah anggota Polri atau Polda Sumatera Selatan.