Selain Pukul dan Jambak Rambut, Pria ini juga Rusak Ponsel Perawat

Selain perawat yang menjadi korban dianiaya pelaku, perawat lainnya juga melaporkan pelaku karena merusak

Tasmalinda
Jum'at, 16 April 2021 | 15:40 WIB
Selain Pukul dan Jambak Rambut, Pria ini juga Rusak Ponsel Perawat
Selain Pukul dan Jambak Rambut, Pria ini juga Rusak Ponsel Perawat [istimewa]

SuaraSumsel.id - Peristiwa perawat dianiaya keluarga korban, Kamis (15/4/2021) tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian resort kota besar atau Polrestabes Palembang.

Selain korban perawat yang dipukul, lalu dijambak rambut, terdapat satu perawat RS Siloam Palembang lainnya yang melapor akibat  merusak ponsel perawat lainnya.

Kedua perawat sudah membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.

Ardana Reswara Permatasari (31), perawat lainnya yang juga turut melaporkan mengatakan ia juga ikut menjadi korban dari kemarahan dan arogansi pelaku, mengingat ponsel miliknya dirusak.

Baca Juga:Dipukul Keluarga Pasien Gegara Infus, Perawat di Palembang Lapor Polisi

Ardana melaporkan kasus Pengrusakan sesuai UU No 1 tahun 1946 tentang pasal 406 KUHP.

Diceritakan ia, bahwa saat kejadian di lantai 6 RS Siloam tepatnya di kamar pasien anak, terjadi keributan antara perawat dan pihak keluarga pasien.

Dengan cepat, korban ini mengeluarkan ponsel merek Vivo V15 guna merekam. Setelah merekam, tetiba pelaku yang diketahui bernama Jason Jakrwinata mengambil dan membanting ke lantai hingga ponsel tersebut rusak.

"Saya sedang merekam aksi keributan antara pelaku dengan perawat, namun pelaku mendekat an merampas ponsel saya dan membantingnya," kata korban saat melapor.

Ponsel yang rusak akibat dibanting pelaku membuat korban mengalami kerugian sekitar Rp 3,1 juta.

Baca Juga:PLTG Jakabaring Palembang Meledak, Diklaim Tak Ada Korban Jiwa

Sedangkan perawat yang menjadi korban penganiayaan diketahui bernama 

Christina Ramauli S (27) Warga Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Sumatera Selatan.

Menanggapi kejadian tersebut, Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando sangat menyanyangkan. Pihak rumah sakit menyerahkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib guna diproses hukum lebih lanjut.

"Intinya, dari pihak manajemen Siloam sangat menyesali perbuatan arogan orangtua pasien tersebut terhadap perawat kami," ujarnya.

Sayangnya perawat Christina tidak bersedia memberikan keterangannya pada awak media terkait kejadian yang dialaminya.

"Nanti kita kabari lagi kak karena pihak dari RS masih menunggu klarifikasi lagi dan akan kita sampaikan secepatnya," ujar singkat.

Kasubbag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah membenarkan sudah diterima laporan dari korban.

"Laporan sudah diterima di SPKT Polrestabes Palembang pada Kamis lalu, dan selanjutnya akan diteruskan ke Satreskrim untuk diproses," ujarnya.

Kontributor: Andika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini