"Subhaanallaah. Ada Pak Talip, Pak Min, Pak Thomas, Pak William, Pak Tung (Pak Tung Tionghoa bukan ya? Hehehe. Jawa banget, hahaha). Tommy Wong, Pak Frans, Dahnil, James Gwee, Chandra, Bu Lia Hoa, Bu Melly, dan duh. Banyak lagi," bebera Ustaz Yusuf Mansur.
Ia mengaku nyaman berada di tengah para warga Tionghoa tersebut, terdapat aura positif dan penuh keoptimisan serta kekeluargaan.
"Dulu waktu kecil, kawan-kawan Cainis saya, banyak. Ada Riki. Yang kelak, beliau dan ibunya, pengaruh banget ke saya menjadi pengusaha, pedagang," ucapnya.
Dari warga Tionghoa itupun, juga banyak yang muslim. "Waktu kecil malah saya suka diajak belajar ceramah di masjid PITI di kawasan Pasar Baru. Met al Mulk," pungkasnya.
Baca Juga:Jelang Imlek, Harga Karet Sumsel Stabil Rp 19.000/kg