SuaraSumsel.id - Harga komoditas karet masih stabil di angka Rp 19.104/kg untuk kadar karet kering 100%. Angka tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan kemarin, yakni turun Rp 61.
Dinas Perkebunan Sumatera Selatan (Sumsel) menginformasikan jika operasional pabrik karet di Palembang dan sekitarnya akan tutup pada libur imlek bersok (12/1/2021).
Kepala Bidang P2HP DInas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengatakan kenaikan harga karet sedikit tertahan oleh penguatan rupiah.
Selain itu, petani Sumsel juga berharap adanya komitmen dari anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) guna mempertahankan pemangkasan ekspor minyak. "Pemangkasan ekspor minyak oleh OPEC berpengaruh positif pada harga karet di pasar global," ujarnya Kamis (11/2/2021).
Baca Juga:Perayaan Imlek di Sumsel Diprakirakan Diguyur Hujan
Menurut Rudi kenaikan harga Sumsel sebelumnya juga disebabkan karena harga minyak dunia yang mengalami perubahan di bursa komoditas berjangka internasional. Hal tersebut karena adanya komitmen pemangkasan produksi oleh OPEC.
Selain itu, kenaikan harga minyak dunia terjadi saat ini didukung juga oleh kondisi ekonomi Amerika Serikat yang mulai menunjukan pemulihan. Hal ini diindikasikan dengan membaiknya angka pengangguran negara adidaya tersebut.
"Sejumlah faktor inilah membuat sentimen positif yang mendorong adanya kenaikan harga karet di bursa global," katanya.
Akan tetapi, kenaikan harga ini belum dapat diprediksikan akan seberapa lama. Hal ini karena mekanisme pembentukan harga atau price discovery platform di SiCOM tidak sepenuhnya mencerminkan faktor fundamentar supply dan deman karet alam dunia.
"Harga karet cukup baik saat ini, masih tetap bertahan di situasi pandemi," pungkasnya.
Baca Juga:Sumsel Alokasikan Anggaran Rp 30 Miliar bagi Karhutla
Pada hari ini, harga jual karet alam di pasar Sumsel ditutup dengan harga karet 40% seharga Rp 7.617/kg, kadar 50% senilai Rp 9.122/kg, kadar 60% seharga Rp 11.426/kg, kadar 70% senilai Rp 13.330/kg.