SuaraSumsel.id - Vaksinasi telah berlangsung kepada kalangan medis seperti halnya tenaga kerja medis dan mereka yang dinilai kalangan yang paling membutuhkan vaksinasi karena berhubungan dengan pelayanan pada penanggulangan seperti halnya TNI-Polri.
Meski demikian masyarakat masih ada yang khawatir, terutama kejadian ikutan pasca imunisasi atau dikenal dengan KIPI.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, dijelaskan bahwa KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi.
Adapun KIPI ada yang serius dan non serius.
Baca Juga:Ini yang Bikin Jokowi Yakin Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Bisa Dipercepat
KIPI yang serius yakni setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat.
Sedangkan KIPI yang non serius sehingga tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin.
Dokter sekaligus tim penanganan Covid 19 yang telah juga menerima vaksin, dr. Muhammad Fajri Adda’I mengakui ia tidak merasakan reaksi yang aneh setelah divaksin.
“Biasa saja,” ujarnya dalam Dialog Produktif yang mengangkat tema KIPI: Kenali dan Atasi, diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (20/1) seperti yang dilansir dari Bantennews.co.id (Jaringan Suara.com).
Terkait keraguan, menurut dr. Fajri memang masih ada yang meragukan dan mempertanyakan terkait vaksin dan KIPI.
Baca Juga:Jokowi Beri Sinyal Ada Vaksinasi Mandiri untuk Perusahaan dan Pengusaha
Reaksi setelah vaksinasi menurut dr. Fajri bisa berbeda-beda pada tiap orang.
“Teman nakes lain ada yang mengalami demam, nyeri, lemas, ada yang jadi merasa lapar terus, hingga ngantuk. Reaksi ini wajar dan masuk dalam kategori ringan. Kalaupun ada demam itu wajar sebagai suatu reaksi dalam pembentukan imunitas dalam tubuh,” katanya.