Ciptakan Biodiesel B-100 Bersih, Hulu Sawit di Sumsel Harus Dibenahi

Penciptaan biodiesel sebagai bahan bakar nabati hendaknya menyelesaikan sekelumit konflik di hulu sawit.

Tasmalinda
Rabu, 30 Desember 2020 | 10:27 WIB
Ciptakan Biodiesel B-100 Bersih, Hulu Sawit di Sumsel Harus Dibenahi
Biodiesel [Shutterstock]

Selain itu, terdapat lima group perusahaan membuka lahan dengan pembakaran lahan gambut .

Akademisi Universitas Sriwijaya, Umar Harun menyatakan komoditas sawit ialah komoditas penting bagi Sumatera Selatan. Karena itu, perlu juga keseimbangan antara sosial, ekologis, saat mengejar produksi.

"Kita harus bijak, terpenting memang bukan luasan lahan namun produktivitasnya. Karena itu, perlu upaya-upaya peningkatan intensifikasi, bukan meluaskan lahan," katanya pada kesempatan yang sama.

Diskusi Outlook AJI Palembang, Tema Sumber Daya Alam dan Energi [dok. AJI]
Diskusi Outlook AJI Palembang, Tema Sumber Daya Alam dan Energi [dok. AJI]

Di Sumatera Selatan, berdasarkan tata ruangnya, pemerintah masih menempatkan proyeksi 3,8 juta ha bagi tanaman perkebunan.

Baca Juga:Positif Corona, 66 Lansia Dibawa ke RSUK Duren Sawit Pakai Bus Sekolah

Sedangkan sawit di Sumatera Selatan sudah mencapai 1,2 juta. Terdapat ruang sekitar 877.000 ha, yang bisa dimanfaatkan bagi tanaman perkebunan.

Dari luasan sawit itu, hampir 59 persen ialah milik korporasi (perusahaan) sedangkan sisanya berstatus petani plasma dan petani swadaya.

"Guna meningkatkan produksi, pemerintah sepakat bukan opsi memperluas lahan, namun lebih kepada peremajaan terutama bagi sawit rakyat," kata Kasi Lahan, Kebakaran, Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan, Dinas Perkebunan Sumsel, Herlan Kagami.

Ia pun sepakat dengan upaya penyelesaian permasalahan di sektor hulu sawit perlu melibatkan unsur lainnya, terutama pemerintah kabupaten/kota. 

Baca Juga:Cekcok, Buruh Sawit di Rohil Tikam Ayah Kandung Gunakan Pisau Cutter

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak