SuaraSumsel.id - Istana akhirnya memberi tanggapan soal doa yang dipanjatkan Habib Idrus tentang Jokowi dan Megawati yang berumur pendek.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyayangkan sikap seorang keturunan Nabi yang tega mendoakan hal buruk kepada Jokowi dan Megawati. Ia pun mempertanyakan hubungan buruk apa yang terjadi antara Habib Idrus dengan Jokowi.
"Apa salahnya pak Jokowi, apa salahnya Ibu Megawati Soekarnoputri. Di mana salahnya orang-orang itu (Jokowi dan Megawati). Punya dendam apa dengan Ibu Mega?" ujar Ngabalin kepada Suara.com, Senin (16/11/2020).
Idrus mendoakan Megawati dan Jokowi berumur pendek saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab, Sabtu (14/11/2020).
Baca Juga:Balasan Istana ke Habib Idrus: Katanya Cucu Nabi, Masa Perilakunya Begitu?
Ia pun meminta Idrus untuk menjelaskan terkait permasalahan politik apa atau dendam yang dimiliki kepada Megawati dan Jokowi.

"Bicara supaya jelas, kasih tahu dong jangan begitu. Apa masalahnya, dendam apa yang belum terselesaikan? Utang piutang apa yang belum terselesaikan? Permasalahan politik apa yang belum terselesaikan? Bilang. Kenapa dendamya (Idrus) Jamalullail dengan cara doa begitu?" kata Ngabalin.
Ngabalin juga mempertanyakan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang mana, yang dipakai Idrus sehingga mendoakan Jokowi dan Megawati dengan cara yang tidak etis.
Bahkan doa yang disampaikan Idrus kata Ngabalin tidak menunjukan akhlak yang baik seperti Nabi Muhammad SAW kepada umat.
"Coba tanya dari tuntutan mana, mereka pakai tuntunan mana (Habib Idrus) yang mereka pakai atau Nabi dari mana, kenapa bisa bicara di tengah ribuan orang memohon doa kaya gitu, itu tidak etis, tidak bagus itu tidak berakhlak menunjukkan contoh yang bagus bagi umat," katanya.
Baca Juga:Minta Gubernur Ditegur Gegara Kerumunan, Jokowi Singgung Anies ke Rizieq?
Sebelumnya, Habib Idrus Jamalullail memanjatkan doa ketika berceramah di Acara Maulid Nabi Muhammad yang digelar oleh Habib Rizieq di Markas FPI, Sabtu (14/11/2020) lalu.
- 1
- 2