Tetangga Dengar Suara Tembakan Sebelum Siti Tewas Ditembak Debt Collector

Tetangga mengetahui peristiwa penembakan korban Siti.

Tasmalinda
Jum'at, 06 November 2020 | 10:11 WIB
Tetangga Dengar Suara Tembakan Sebelum Siti Tewas Ditembak Debt Collector
Ilustrasi senjata api. (Shutterstock)

SuaraSumsel.id - Peristiwa penembakan Siti Fauziah meninggalkan kesan mencekam dan sedih dari para tetangganya.

Saat Suarasumsel.id, menelusuri lokasi kosan yang berada di Jalan Wirajaya II, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I Palembang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa pembunuhan korban Siti oleh kawanan debt collector, tetangga menceritakan peristiwa kelam tersebut.

Tetangga Siti, Fauziah mengaku mendengar letusan tembakan saat malam kejadian, yakni saat korban Siti didatangi debt collector.

Letusan tembakan itu terdengar jelas dan keras.

Baca Juga:Ingin Punya iPhone 12, Ini Spesifikasi Dengan Harga Berkisar Rp15 Juta

Mendengar letusan tembakan, Fauziah lalu lansung berlari ke kosan Siti.

Sayangnya, Siti sudah tertembak, dan tergeletak lemas di lantai kosannya. Darah mengalir banyak dari bagian kepalanya.

“Saya cuba memang tubuhnya, masih hidup, namun darahnya banyak sekali di kepala,” ungkap Fauziah.

Lokasi kosan korban Siti Fauziah, di Palembang (Mohammad Moeslim/suara.com)
Lokasi kosan korban Siti Fauziah, di Palembang (Mohammad Moeslim/suara.com)

Kejadian itu diakuinya pukul 05.00 wib subuh hari. Fauziah mengaku yang membawa Siti ke rumah sakit setelah tertembak oleh kawasan debt collector tersebut.

“Saya ke kosan Siti sudah tidak ada lagi pelakunya. Saya yang bawa ke rumah sakit, baju saya darah Siti semua. Baju saya berdarah sambil menunggu di rumah sakit, Siti meninggal jam 5 sore,” terang Fauziah.

Baca Juga:Polisi di OKU Selatan, Bripka K Kedapatan Membobol Rumah Warga

Tetangga lainnya, mengenal Siti sebagai sosok yang baik dan ramah.

Ardilla menceritakan sebelum peristiwa penembakkan tersebut, Siti malah sempat membagikan makanan ke tetanggannya.

“Ia orang baik, suka berbagi makanan, sebelum meninggal, ia bagi-bagi buah duku,” ujarnya.

Mardiana, (61), yang mengaku sebagai ibu angkat Siti menceritakan jika saat kejadian Siti berusia 38 tahun, dan tinggal sendiri di kosan miliknya.

“Orangnya rama, Siti itu teman anak saya, Fauziah. Karena anak saya inilah, Saya perbolehkan Siti tinggal di kosan tersebut. Siti ini anaknya baik, kejadian itu memang seram,” ungkap Mardiana sedih.

Saat rekontruksi yang dilakukan polisi diketahui jika Siti ditembak pada adegan ke 10.

Pada adegan 1 hingga 6, diketahui dua orang debt collector mendatangi kosan Siti.

Adegan 7 hingga 9, terjadi pembicaraan antara tiga orang ini hingga diketahui jika salah satu debt collector tersebut ternyata membawa senjata api rakitan.

Pada adegan ke 10 ini lah, pelaku debt colletor, Sabil, 34 melepaskan tembakan ke pelipis kepala Siti.

Siti kemudian diketahui bersimbah darah dan ditinggalkan oleh pelaku. Polisi berhasil mengamankan Sabil, 34, ketika diketahui kembali ke rumahnya.

Proses rekontruksi berlangsung di Mapolrestabes Palembang, Selasa (4/11/2020).

Kontributor : Muhammad Moeslim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini