SuaraSumsel.id - Deklarasi Koaliasi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI di Provinsi Jambi berlangsung cukup tegang. Belum selesai acara digelar, pihak kepolisian meminta acara tersebut dihentikan.
Acara deklarasi ini pun disiarkan secara virtual, Jumat (30/10/2020) siang. Suara.com menyaksikan acara deklarasi tersebut yang disiarkan melalui zoom meeting.
Terlihat dari siarannya, acara deklarasi tersebut digelar di sebuah ruangan yang dihadiri oleh jajaran Presidium KAMI Provinsi Jambi.
Beberapa anggota KAMI pun terlihat mengikuti acara yang dimulai pukul 14.30 WIB tersebut. Acara dimulai dengan pembacaan doa, dan langsung disambut dengan sambutan dari para tokoh.
Baca Juga:Disentil Bisanya Demo, Mahasiswa Sumsel: Bu Mega Inget Gimana Orba Tumbang?
Sambutan pertama dilakukan Din Syamsuddin melalui virtual zoom. Setelah Din, Rochmat Wahab juga memberikan sambutan pada cara tersebut.
Di tengah sambutan Wahab, suasana mulai tidak kondusif ketika sejumlah anggota kepolisian masuk ke ruangan acara.

Salah satu petugas kepolisian tampak mengamati dan mengambil foto melalui gawainya. Acara pun tetap berjalan seiring para anggota polisi ke luar ruangan.
Namun pada penghujung sambutan Wahab, kondisi masih tidak kondusif.
Perwakilan anggota polisi tanpa seragam itu terlihat tengah berdiskusi dengan perwakilan KAMI Jambi di luar ruangan.
Baca Juga:Harga Karet Sumsel Terus Meroket, Akibat Thailand Sedang La Nina
Salah satu pemilik akun zoom yang bertindak sebagai moderator, Muhammad Usman memperlihatkan situasinya tersebut.
"Mohon maaf situasinya tidak kondusif polisinya memaksa agar acaranya dibubarkan maka mohon maaf sekali acaranya kita hentikan tetapi untuk zoom meeting tetap akan kami aktifkan," kata Usman.
Terdengar dari siarannya, anggota polisi meminta acara deklarasi KAMI itu dihentikan.
Permintaan itu lantas dijawab oleh perwakilan KAMI Jambi, bahwa acara hanya menyisahkan prosesi pemotongan nasi tumpeng.
Usman yang masih merekam situasi menyatakan jika pihak kepolisian meminta acara tersebut dibubarkan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Siaran itu langsung dihentikan usai para jajaran presidium serta anggota KAMI melakukan pemotongan nasi tumpeng.
Sumber : Suara.com