- RA. Marlina Sylvia meraih gelar doktor Unsri dengan disertasi analisis pengendalian banjir di Sub-DAS Bendung Palembang.
- Penelitian Marlina mengidentifikasi penyempitan sungai, kerusakan jalur air, dan drainase tak memadai sebagai penyebab utama banjir.
- Solusi terintegrasi mencakup pelebaran sungai, perbaikan drainase, dan penggunaan pompa strategis untuk mengurangi ketinggian air.
SuaraSumsel.id - Hujan deras beberapa jam saja, banjir sering menyerang rumah dan jalan di ibu kota Sumatera Selatan. Namun kini, seorang peneliti perempuan memberi harapan bahwa banjir di Palembang bisa dikelola, bahkan dicegah secara sistematis.
RA. Marlina Sylvia, kini menyandang gelar doktor pertama bidang air dari Universitas Sriwijaya (Unsri), membawa rancangan konkret untuk menghadapi problem lama kota ini: banjir perkotaan. Palpos+2Radar Palembang+2
Setelah bertahun-tahun meneliti kondisi sungai, saluran air, dan pola aliran di wilayah rawan khususnya di kawasan Sub-DAS Bendung, Marlina sukses mempertahankan disertasi berjudul “Analisa Pengendalian Banjir Perkotaan – Studi Kasus Sub DAS Bendung Kota Palembang”.
Dalam disertasinya, ia memotret kondisi saat hujan, mengukur tinggi muka air, meneliti saluran dan memetakan bagaimana air bergerak saat hujan dan pasang. Hasilnya di Sub-DAS Bendung, aliran sungai menyempit, jalur air alami rusak, dan drainase tak mampu menampung debit air saat ekstrem.
Kombinasi faktor tersebut membuat wilayah tersebut sering “kebanjiran”, meskipun hujan tidak terlalu besar. Pelebaran sungai sering terhambat, saluran tersumbat, tanah tak bisa meresap air, kombinasi fatal bagi kota datar seperti Palembang.
Kajian Marlina menawarkan paket solusi pragmatis dan berbasis sains, yang bisa dilakukan kalau ada kemauan:
Pertama: memperlebar sungai dan memperbaiki jalur air mengembalikan kapasitas sungai serta saluran alami supaya mampu menampung debit air saat hujan atau pasang.
Kedua: memperkuat drainase dengan restorasi jalur air dan meningkatkan kapasitas aliran agar air mengalir lancar, tidak lama mengendap.
Ketiga: penggunaan pompa air secara strategis membantu mengalirkan air dari area rawan ke saluran besar ketika gravitasi saja tak cukup, terutama saat hujan tinggi atau pasang air dari hilir.
Baca Juga: Jadwal Sholat Palembang Hari Ini hingga Isya Lengkap untuk Warga Kota
Menurut hasil pemodelan dalam disertasi, skenario terintegrasi itu terbukti bisa menurunkan tinggi muka air banjir dan mempercepat surutnya genangan artinya tidak sekadar mitigasi, tapi pengendalian nyata terhadap banjir.
Marlina dan tim pengujinya menyebut bahwa model ini bukan cuma cocok untuk Sub-DAS Bendung saja tapi bisa diterapkan di kawasan lain di Palembang: seperti Sungai Sekanak, Sungai Lais, hingga Sungai Lambidaro. Dengan begitu, upaya mitigasi banjir bisa dilakukan secara menyeluruh dan merata.
Jika pemerintah kota dan pemangku kebijakan serius menindaklanjuti rekomendasi ini, pelebaran sungai, normalisasi drainase, pemasangan pompa bila perlu bukan mustahil Palembang bisa mengubah nasib: dari daerah langganan banjir menjadi kota yang tangguh terhadap hujan deras.
Gelarnya sebagai doktor pertama bidang air di Unsri bukan sekadar prestise akademik bagi warga Palembang, itu berarti ada harapan nyata bahwa “langganan banjir” bisa diakhiri. Dengan pendekatan ilmiah, teknis, dan aplikatif, Marlina menunjukkan bahwa banjir bukan sekadar nasib tapi masalah yang bisa diatasi, asal ada kemauan dan kolaborasi.
Kini, tugas selanjutnya ada di tangan pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Bila semua elemen bersatu, ide-ide Marlina bukan sekadar disertasi bisa jadi jalan keluar untuk Palembang bebas genangan.
Semoga!
Tag
Berita Terkait
-
Duduk Perkara Konglomerat Haji Halim Jelang Sidang, Benarkah Negara Sebenarnya Tak Dirugikan?
-
Konglomerat Haji Halim Segera Disidang Namun Kerugian Negara Masih Dipertanyakan
-
Jadwal Sholat Palembang Hari Ini hingga Isya Lengkap untuk Warga Kota
-
Kronologi Mencekam Detik-detik Pasutri Diserang Perampok di Palembang, Pelaku Diduga Tunggal
-
Aturan Baru Solar Subsidi di Palembang: 14 SPBU Hanya Buka Jam Malam, 4 Langsung Ditutup
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Akhir dari Banjir Palembang? Ini Rumus Anti Banjir dari Doktor Pertama Bidang Air Unsri
-
Duduk Perkara Konglomerat Haji Halim Jelang Sidang, Benarkah Negara Sebenarnya Tak Dirugikan?
-
Siapa Cepat Dia Dapat! 12 Link Dana Kaget Resmi Dirilis, Kuota Terbatas dan Cepat Habis
-
Konglomerat Haji Halim Segera Disidang Namun Kerugian Negara Masih Dipertanyakan
-
Jadwal Sholat Palembang Hari Ini hingga Isya Lengkap untuk Warga Kota