Tasmalinda
Minggu, 09 November 2025 | 16:13 WIB
rapat kordinasi SKK Migas Sumbagsel
Baca 10 detik
  • Produksi minyak di wilayah Sumbagsel naik menjadi 68.391 barel per hari hingga September 2025.

  • SKK Migas menyebut peningkatan ini hasil survei seismik dan eksplorasi yang akurat.

  • Capaian tersebut dianggap sebagai momentum menuju swasembada energi nasional.

SuaraSumsel.id - Sektor energi Indonesia menunjukkan tren positif dari wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Hingga September 2025, produksi minyak di kawasan ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan strategi eksplorasi dan kerja sama antara SKK Migas dengan para kontraktor migas di wilayah tersebut.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagsel, Yunianto, menyampaikan bahwa rata-rata produksi minyak di Sumbagsel pada periode Januari hingga September 2025 mencapai 68.391 barel per hari, naik dibandingkan capaian tahun 2024 sebesar 66.990 barel per hari.

Ia menegaskan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari serangkaian upaya strategis di lapangan seperti survei seismik untuk menentukan titik pengeboran yang lebih akurat, pengeboran eksplorasi guna menambah cadangan baru, serta optimalisasi fasilitas dan kerja ulang sumuran.

“Capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah Sumbagsel. Mereka tidak hanya mampu menahan laju penurunan produksi alamiah yang mencapai 30 persen per tahun, tetapi juga berhasil meningkatkan lifting secara konsisten. Ini adalah kolaborasi nyata antara semua pihak,” ujar Yunianto dalam Rapat Kerja SKK Migas Sumbagsel bertema “Mewujudkan Asta Cita Swasembada Energi Melalui Peningkatan Produksi dan Lifting Wilayah Sumbagsel.”

Dari sisi gas bumi, Sumbagsel juga menunjukkan capaian yang menjanjikan. Meskipun produksi gas rata-rata menurun dari 1.574 juta kaki kubik per hari pada tahun 2024 menjadi 1.464 juta kaki kubik per hari pada tahun ini, SKK Migas berhasil menekan laju penurunan alamiah dari 30 persen menjadi hanya 6,98 persen. Yunianto optimistis, tren tersebut akan terus membaik hingga akhir tahun dan menjadi dasar bagi peningkatan produksi gas di tahun-tahun mendatang.

Kepala Departemen Operasi SKK Migas Sumbagsel, Bambang Dwi Djanuarto, menjelaskan bahwa hasil pengeboran pengembangan dan eksplorasi selama sembilan bulan pertama tahun 2025 memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi. Dari kegiatan pengeboran pengembangan saja, diperoleh tambahan produksi minyak sebesar 7.971 barel per hari dan gas sebesar 31,34 juta kaki kubik per hari.

Hasil ini didukung oleh kinerja sejumlah operator besar. Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4 mencatat tambahan produksi minyak 5.441 barel per hari dan gas 20,74 juta kaki kubik per hari dari 33 sumur pengembangan. Petrochina International Jabung Ltd menambah 1.596 barel minyak per hari dan 9,85 juta kaki kubik gas per hari dari enam sumur pengembangan. Sementara Pertamina Hulu Rokan Zona 1 menambah 833 barel minyak per hari dan 0,74 juta kaki kubik gas per hari.

Selain itu, dari kegiatan eksplorasi di wilayah Sumbagsel juga ditemukan cadangan baru dengan potensi tambahan produksi sebesar 5.595 barel minyak per hari dan 17,24 juta kaki kubik gas per hari. Penemuan ini antara lain berasal dari Sumur Sungai Anggur Selatan-2 dan Sumur Sungai Anggur Utara-1 yang dikelola oleh KKKS Sele Raya Belida, serta Sumur Padang Pancuran oleh Pertamina Hulu Rokan Jambi Merang.

Baca Juga: Harga Emas dan Ayam Naik, Tapi Inflasi Sumsel Tetap Aman di Tangan BI

Pada periode yang sama, realisasi penyaluran gas di wilayah Sumbagsel juga melampaui target yang ditetapkan dalam Work, Program, and Budget (WP&B) 2025. Realisasi penyaluran gas mencapai 1.185,87 MMSCFD atau 101,71 persen dari target sebesar 1.165,94 MMSCFD. Sementara capaian lifting minyak mencapai 93,44 persen, yakni sebesar 68.050 barel per hari dari target 72.830 barel per hari.

“Pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama seluruh kontraktor dan pemangku kepentingan. Kami ingin capaian positif ini menjadi semangat baru untuk terus meningkatkan kinerja, tidak hanya di 2025 tetapi juga di tahun-tahun berikutnya,” ujar Yunianto.

Ia menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berkolaborasi, berkoordinasi, dan berdiskusi guna mencapai target lifting dan produksi secara lebih optimal di masa depan.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengeboran dan Sumuran SKK Migas, Surya Widyantoro, menegaskan bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun penting bagi pengembangan sektor hulu migas di wilayah Sumbagsel. Pihaknya telah menyiapkan rencana kerja untuk melakukan tujuh pengeboran sumur eksplorasi dan sepuluh kegiatan survei seismik baru. “Target ini menuntut kerja sama yang kuat dari semua pihak, namun dengan semangat yang sudah ada, kami yakin Sumbagsel mampu mencapai hasil yang lebih baik,” ujarnya.

Peningkatan produksi minyak dan capaian positif gas bumi di wilayah Sumbagsel menjadi momentum penting menuju ketahanan dan kemandirian energi nasional. SKK Migas menilai, kerja keras dan sinergi seluruh pemangku kepentingan merupakan kunci untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia dalam mencapai swasembada energi

Load More