Tasmalinda
Senin, 03 November 2025 | 16:25 WIB
ilustrasi jenazah dosen di Jambi yang tewas dibunuh oleh anggota polisi yang tidak lain ialah pacarnya sendiri.
Baca 10 detik
  • ASN kini bisa memiliki kendaraan bermotor lebih mudah melalui kerja sama Bank Sumsel Babel dan PT Thamrin Brothers.

  • Program kredit menawarkan DP 0 persen, bebas biaya provisi, dan bunga kompetitif.

  • Kolaborasi ini memperkuat sinergi ekonomi lokal dan mendukung kesejahteraan ASN di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

SuaraSumsel.id - Kasus kematian tragis dosen perempuan di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, akhirnya terungkap. Korban bernama Erni Yuniarti (37) ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, dengan luka besar di kepala, leher membiru, dan mobil serta motor yang hilang misterius.

Yang mengejutkan, pelaku pembunuhan ternyata adalah oknum polisi berinisial W alias Waldi, yang tak lain merupakan kekasih korban sendiri.

Sabtu siang, 1 November 2025, suasana Perumahan Al-Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, mendadak gempar.
Rekan kerja Erni datang ke rumahnya setelah korban dua hari tidak masuk mengajar di kampus dan tidak bisa dihubungi.

Pintu rumah terkunci rapat. Setelah dibantu warga membuka, mereka langsung disergap bau menyengat.
Di kamar utama, tubuh Erni ditemukan terbaring di atas kasur, tertutup sarung, masih mengenakan sebagian pakaian.

“Kami kira pingsan, ternyata sudah meninggal. Ada lebam di kepala dan leher membiru,” kata Madin Maulana, Kepala Dusun Sungai Mengkuang.

Warga segera melapor ke Polsek Rimbo Tengah dan Polres Bungo. Tim Inafis langsung tiba di lokasi beberapa saat kemudian.

Luka Parah dan Dugaan Kekerasan Seksual

Hasil visum yang dilakukan di RSUD H Hanafie Muara Bungo mengungkapkan bahwa korban mengalami luka parah di kepala bagian belakang dengan panjang sekitar 13 sentimeter dan lebar 10 sentimeter.
Selain itu, terdapat lebam di wajah, memar di leher, serta bahu kiri dan kanan membiru akibat tekanan keras.

“Ada luka besar di kepala akibat benturan benda tumpul, serta memar di leher dan bahu. Diduga korban sempat melawan,” ujar dr. Sepriyedi, dokter forensik yang memeriksa jenazah.

Baca Juga: Fakta Hasil Visum Dosen EY di Jambi: Luka di Kepala 13 Sentimeter dan Dugaan Kekerasan Seksual

Yang lebih mengejutkan, tim medis juga menemukan cairan mencurigakan di celana korban, diduga merupakan sperma. Polisi menduga korban mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.

“Dugaan pemerkosaan masih kami dalami, hasil uji lab forensik sedang ditunggu,” jelas AKBP Natalena Eko Cahyono, Kapolres Bungo.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan bahwa dua kendaraan milik korban yakni mobil dan motor yang raib dari rumah. Kendaraan itu diduga dibawa kabur oleh pelaku setelah melakukan pembunuhan.

“Patut diduga pembunuhan ini disertai perampokan, karena kendaraan korban tidak ditemukan di TKP,” ujar Kapolres Natalena.

Polisi kemudian mengumpulkan rekaman CCTV dari radius 11 kilometer di sekitar perumahan. Dari sana, petugas melihat kendaraan korban keluar dari kompleks sekitar tengah malam.

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan petunjuk kuat yang mengarah ke W alias Waldi, seorang anggota Polres Tebo. Ia sempat menghilang sejak pagi hari setelah jenazah korban ditemukan.

Tim gabungan Polres Bungo dan Polres Tebo bergerak cepat dan akhirnya menangkap pelaku di kontrakannya di Kabupaten Tebo, Minggu (2/11/2025) siang — tanpa perlawanan.

Load More