Tasmalinda
Kamis, 30 Oktober 2025 | 14:15 WIB
mengatur gaji umr di Palembang, Sumatera Selatan.
Baca 10 detik
  • Gaji UMR Palembang sebesar Rp3,6 juta membuat pekerja perlu cermat mengatur keuangan.

  • Emas dianggap investasi aman dan stabil untuk jangka panjang.

  • Reksadana menawarkan keuntungan lebih cepat tetapi memiliki risiko lebih tinggi.

SuaraSumsel.id - Setiap awal bulan, pertanyaan klasik kembali muncul di kalangan anak muda Palembang: “Gaji UMR sebaiknya ditabung di mana?” Apalagi dengan tekanan biaya hidup yang terus meningkat, banyak pekerja mulai mencari cara agar uang mereka tidak sekadar “numpang lewat”.

Dua pilihan populer kini mencuat di kalangan wong kito: emas dan reksadana.

Per 2025, Upah Minimum Regional (UMR) Kota Palembang berada di kisaran Rp3,6 juta per bulan. Angka ini cukup untuk kebutuhan dasar, tapi sulit jika tidak diatur dengan cermat.

Menurut data BPS Sumatera Selatan, rata-rata pengeluaran bulanan rumah tangga di kota besar seperti Palembang mencapai Rp3 juta untuk kebutuhan pokok saja. Artinya, hanya tersisa sedikit ruang untuk menabung, sehingga cara investasi yang tepat menjadi kunci agar uang tidak cepat habis.

Pilihan 1: Emas, Simpanan Aman Sepanjang Masa

Emas masih menjadi pilihan favorit bagi banyak warga Palembang, terutama generasi yang tumbuh dengan prinsip “emas dakkan turun, Nak”. Investasi emas dianggap aman karena nilainya cenderung stabil terhadap inflasi.

Melalui platform digital seperti Pegadaian Digital Gold atau marketplace resmi, masyarakat kini bisa mulai menabung emas dengan modal kecil bahkan mulai dari Rp10.000.

Selain itu, emas mudah dijual kembali jika dibutuhkan, tanpa proses rumit. Namun, kelemahannya: keuntungan emas bergerak lambat dan baru terasa setelah disimpan jangka panjang, minimal dua hingga tiga tahun.

“Kalau mau tenang tapi sabar, emas itu cocok. Tapi jangan berharap cepat kaya,” ujar Anisa (28), pegawai swasta asal Jakabaring yang sudah menabung emas sejak 2021.

Pilihan 2: Reksadana, Cuan Cepat tapi Butuh Literasi

Baca Juga: Modal Kecil, Cuan Besar! Begini Cara Mulai Bisnis Pempek Frozen untuk Pemula

Berbeda dengan emas, reksadana kini menjadi primadona baru di kalangan Gen Z Palembang. Lewat aplikasi seperti Bibit, Bareksa, atau Pluang, mereka bisa menanamkan uang mulai dari Rp10.000 ke berbagai instrumen — mulai dari pasar uang hingga saham.

Keuntungan reksadana lebih cepat terasa, terutama jika memilih produk pasar uang atau pendapatan tetap dengan imbal hasil tahunan 5–7 persen.

Namun, risikonya pun lebih tinggi dibanding emas. Fluktuasi pasar bisa membuat nilai investasi naik-turun, sehingga disiplin dan pemahaman dasar finansial sangat diperlukan.

“Saya pilih reksadana karena bisa lihat hasil tiap bulan. Tapi harus sabar juga kalau pasar lagi turun,” ujar Rafi (25), freelancer asal Plaju.

Pekerja bergaji UMR idealnya menyisihkan minimal 10 persen untuk investasi. Kalau gaji Rp3,6 juta, berarti Rp360 ribu bisa dibagi dua: separuh untuk emas, separuh ke reksadana pasar uang. Aman tapi tetap produktif.

Pentingnya diversifikasi sederhana agar tabungan tidak hanya aman, tapi juga tumbuh. Bagi pekerja muda Palembang, langkah pertama bukan soal besar atau kecilnya uang yang diinvestasikan tapi soal kebiasaan menabung secara rutin.

Mulai dari Rp10.000 pun sudah bisa membuka pintu menuju kebebasan finansial. Yang terpenting, paham risikonya dan tidak mudah tergiur tren investasi instan.

Load More