Tasmalinda
Kamis, 16 Oktober 2025 | 19:02 WIB
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana
Baca 10 detik
  • Aksi kriminalitas di destinasi wisata Palembang meningkat dan membuat wisatawan merasa takut datang.

  • Menteri Pariwisata Widiyanti menilai tingginya pengangguran menjadi pemicu utama kriminalitas di kawasan wisata.

  • Pemerintah diminta memperkuat keamanan dan menggelar lebih banyak event untuk menggerakkan ekonomi pariwisata.

SuaraSumsel.id - Di balik pesona sungai Musi yang memesona dan ramainya wisata kuliner di tepian Benteng Kuto Besak, terselip kekhawatiran baru. Maraknya aksi kriminalitas di sejumlah destinasi wisata Palembang mulai membuat wisatawan waswas dan enggan datang lagi.

Sorotan tajam datang dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, yang menyebut bahwa meningkatnya kasus kriminal di kawasan wisata bukan sekadar masalah keamanan, tapi juga ancaman langsung terhadap citra dan ekonomi pariwisata Sumatera Selatan.

“Kriminalitas terjadi karena masyarakat tidak memiliki pekerjaan. Ini persoalan sosial yang harus diselesaikan bersama, bukan hanya oleh pelaku industri pariwisata,” tegas Widiyanti saat diwawancarai di Palembang, Selasa (15/10/2025).

Beberapa waktu terakhir, laporan kehilangan barang, pemalakan, hingga aksi pencurian di area wisata populer seperti Pulau Kemaro, pedestrian Sudirman, dan Benteng Kuto Besak meningkat tajam.
Sejumlah wisatawan mengaku kini lebih berhati-hati saat berkunjung ke pusat kota atau menikmati wisata malam Palembang.

“Sayang, tempatnya bagus tapi sekarang agak takut kalau malam. Banyak yang cerita pernah kehilangan,” ujar Dina, wisatawan asal Lampung.

Fenomena ini, menurut Kementerian Pariwisata, dapat menggerus tingkat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara jika tidak segera diatasi dengan pendekatan lintas sektor.

Menpar Widiyanti menekankan, kriminalitas di destinasi wisata tak bisa dilepaskan dari persoalan pengangguran.
Melalui program pelatihan dan pemberdayaan desa wisata, Kemenparekraf mendorong agar masyarakat lokal bisa ikut menggerakkan ekonomi pariwisata.

“Dengan pelatihan, masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan dan taraf hidupnya meningkat. Kalau ekonomi tumbuh, angka kriminalitas bisa ditekan,” ujarnya.

Selain itu, Menpar juga meminta pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk meningkatkan patroli keamanan dan mengedepankan pendekatan persuasif.

Baca Juga: Terbongkar! Ini Motif Sadis Pelaku yang Habisi Nyawa Wanita Hamil di Hotel Palembang

Di sisi lain, event pariwisata perlu digelar lebih sering agar UMKM, hotel, dan pemandu wisata lokal bisa kembali berputar roda ekonominya.

Sekretaris Kemenparekraf Bayu Aji menambahkan, pengembangan pariwisata tidak bisa berdiri sendiri tanpa tata kelola keamanan yang baik.

Ia menegaskan pentingnya koordinasi erat antara Pemda, TNI, dan Polri untuk menjaga stabilitas kawasan wisata.

Meski masih dibayangi kekhawatiran, Palembang memiliki potensi besar untuk kembali bersinar.
Dengan kolaborasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan keamanan destinasi wisata, Palembang bisa membuktikan bahwa kota tua ini bukan hanya kaya sejarah, tapi juga aman dan ramah untuk dikunjungi.

Load More