-
Para pelaku jastip Palembang dihadapkan pada dilema antara memilih belanja ke Bangkok atau ke Jakarta.
-
Jastip Bangkok menawarkan citra premium dan eksotis dengan modal besar serta target pasar berkelas.
-
Jastip Jakarta menuntut kecepatan membaca tren dan volume penjualan tinggi dengan margin yang lebih kecil.
SuaraSumsel.id - Di linimasa Instagram para seller Palembang, sebuah "perang dingin" tengah berlangsung. Di satu sisi, ada stories yang menampilkan hiruk pikuk Platinum Fashion Mall di Bangkok, dengan tumpukan baju gemas dan pernak-pernik unik.
Di sisi lain, ada reels yang menunjukkan kecepatan transaksi di Tanah Abang atau koleksi terbaru dari mal-mal Grand Indonesia. Bagi anak muda Palembang yang ingin terjun ke bisnis jasa titip (jastip), dilema ini nyata yakni haruskah menabung modal lebih besar untuk terbang ke Bangkok yang eksotis, atau bermain aman dengan perputaran cepat dari Jakarta?
Keduanya adalah ladang cuan yang menggiurkan, namun memiliki medan pertempuran yang sama sekali berbeda. Mana yang lebih cocok untuk Anda? Mari kita adu strategi, modal, dan potensi keuntungan dari kedua kiblat belanja ini.
Jastip Bangkok tidak hanya menjual barang, tetapi juga menjual sebuah cerita dan status. Barang-barang dari Thailand memiliki aura "impor" yang eksotis dan sulit ditemukan di Palembang. Ini adalah arena bagi mereka yang ingin membangun sebuah brand.
Cocok Untuk Siapa?
Pebisnis jastip yang sudah memiliki basis pelanggan setia, punya modal lebih, dan ingin membangun citra *brand* yang premium dan berbeda dari yang lain.
Namun, bermain ke Jakarta adalah jantung tren Indonesia. Apa yang viral di TikTok hari ini, besok sudah bisa ditemukan di Tanah Abang atau mal-mal besarnya. Jastip Jakarta adalah tentang kecepatan membaca pasar dan efisiensi.
Jika melakukan jastip Jakarta. Anda akan bersaing ketat soal harga dan kecepatan karena barangnya mudah diakses, Anda tidak bisa menetapkan margin terlalu tinggi. Kunci kemenangan ada di volume penjualan.
Tren di Jakarta bergerak secepat kilat. Salah membaca tren, barang Anda bisa menumpuk tidak laku. * **Cocok Untuk Siapa?
Baca Juga: Detik-Detik Kapal Bermuatan 3.000 Ton Tenggelam di Sungai Musi, 10 Kru Selamat
Pemula di dunia jastip, pebisnis dengan modal terbatas, dan mereka yang sangat lincah dalam mengikuti tren media sosial dan menjual dalam jumlah besar.
Tag
Berita Terkait
-
Detik-Detik Kapal Bermuatan 3.000 Ton Tenggelam di Sungai Musi, 10 Kru Selamat
-
Diterjang Arus Deras, Tugboat Mitra Kencana 10 Tenggelam di Sungai Musi Palembang
-
Tring! Bunyi Kecil dari Pegadaian yang Mengubah Cara Kita Menyimpan Harapan
-
Selamat Tinggal Mal! 5 Bisnis di Lorong Sempit Palembang yang Omzetnya Gila-gilaan
-
Kasus Penipuan Rp1,8 Miliar? Transportir BBM Desak Polisi Pangkat Aipda Ditetapkan Tersangka
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Segera Klaim! 8 Link Dana Kaget Bagi-Bagi Saldo Gratis Sampai Rp500 Ribu Hari Ini
-
Terpuruk di Dasar Klasemen, Masa Depan Sriwijaya FC Kini Dipertaruhkan?
-
Duel Ladang Cuan Jastip Palembang: Gengsi Bangkok vs Cepatnya Jakarta, Pilih Mana?
-
Viral Ekspresi Ketua Komisi III DPRD Gorut: Bukan Cibir, Aku Cuma Salah Paham
-
Admin Koperasi di Banyuasin Gelapkan Dana Rp1,6 Miliar Demi Kripto, Terungkap Setelah Dua Tahun