Tasmalinda
Senin, 06 Oktober 2025 | 12:46 WIB
ilustrasi emak-emak pendukung Jokowi gunakan pakaian dalam
Baca 10 detik
  • Barisan Emak-emak Militan pendukung Jokowi mengancam akan melakukan aksi demonstrasi dengan hanya memakai pakaian dalam di depan Istana Negara.

  • Ancaman tersebut muncul karena rencana pemerintah baru, termasuk Polri.

  • Video ancaman itu memicu perdebatan publik di media sosial, sementara pihak Istana Kepresidenan belum memberikan tanggapan resmi.

SuaraSumsel.id - Jagat politik Indonesia kembali diguncang oleh sebuah ancaman aksi demonstrasi yang tak terbayangkan, yang datang dari barisan pendukung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebuah organisasi wanita yang menamakan diri "Barisan Emak-emak Militan (BEM) pendukung Jokowi" secara terbuka mengancam akan menggelar aksi "perang pakaian dalam" di depan Istana Negara.

Ancaman yang juga tertuju kepada lembaga kepolisian ini, sangat tidak biasa ini terekam dalam sebuah video yang kini viral di berbagai platform media sosial. Dalam klip tersebut, seorang wanita paruh baya yang diduga sebagai koordinator aksi, dengan berapi-api menyuarakan kekecewaannya.

Puncaknya adalah saat ia melontarkan ancaman pamungkas jika tuntutan mereka tidak didengar.

"Jika suara kami, suara ibu-ibu yang selama ini menopang ekonomi keluarga, tidak didengar, maka jangan salahkan kami jika kami datang ke Istana hanya dengan pakaian yang melekat di badan kami. Kami akan demo hanya dengan memakai BH dan celana dalam!" teriak wanita tersebut yang langsung disambut riuh oleh para anggota lainnya.

Apa Pemicu Amarah Emak-emak?

Usut punya usut, ancaman aksi ekstrem ini bukanlah tanpa sebab. Kemarahan mereka dipicu oleh wacana pemerintah baru yang berencana untuk meninjau ulang dan berpotensi menghentikan salah satu program warisan era Jokowi yang dianggap sangat membantu ekonomi rakyat kecil, khususnya para perempuan.

Publik Terbelah, Istana Bungkam

Sontak, video ancaman ini meledak di dunia maya dan membelah warganet menjadi dua kubu. Di satu sisi, banyak yang menganggap rencana aksi ini tidak pantas, vulgar, dan memalukan. Namun di sisi lain, gelombang dukungan yang tak kalah besar justru mengalir.

Banyak yang menilai ini adalah bentuk protes paling puncak dari keputusasaan.

Baca Juga: 7 Etika Berkendara di Jalan Tol yang Sering Dilanggar, Nomor 4 Bisa Picu Kecelakaan Maut

Mereka menganggap keberanian para "emak-emak" ini adalah simbol perlawanan paling jujur dari rakyat yang merasa mata pencahariannya terancam. "Gila, emak-emak sekarang makin bar-bar!

Tapi aku dukung. Kadang cara gila memang satu-satunya cara biar didengar," tulis seorang netizen di platform instagram.

"Ini bukan soal vulgar, ini soal desperation. Saat semua cara baik-baik gagal, inilah yang terjadi. Hormat untuk keberanian ibu-ibu!" timpal yang lain.

Aksi protes dengan menggunakan pakaian dalam sebagai simbol bukanlah hal baru di dunia.

Ini seringkali digunakan oleh para aktivis perempuan untuk menunjukkan kerentanan mereka sekaligus merebut kembali narasi atas tubuh mereka sebagai alat perlawanan politik.

Hingga kini, pihak Istana Kepresidenan belum memberikan tanggapan resmi atas ancaman aksi "perang pakaian dalam" ini.

Load More