-
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut "Firaun" dalam konteks praktik impor nakal.
-
Istilah "Firaun" adalah akronim dari Fasilitas Impor Berisiko Administrasi Untuk Non-produsen.
-
Pernyataan ini bertujuan menyoroti manipulasi administrasi oleh importir besar.
SuaraSumsel.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali menjadi pusat perhatian dan memicu kegemparan di jagat maya. Sebuah pernyataannya yang menyebut istilah "Firaun" saat membahas masalah cukai sontak menjadi viral, memancing amarah dan kebingungan publik yang mengira ia sedang menyamakan para pejabat atau orang kaya dengan raja Mesir kuno yang lalim.
Namun, setelah kegaduhan berlangsung selama berhari-hari, kini terungkap maksud sebenarnya di balik ucapan tersebut. Ternyata, "Firaun" yang dimaksud oleh Purbaya bukanlah figur historis, melainkan sebuah istilah kebijakan baru yang ia gagas, sebuah sindiran cerdas yang ditujukan langsung kepada para importir nakal dan penimbun barang.
Kontroversi ini berawal dari sebuah sesi diskusi ekonomi yang disiarkan secara langsung. Saat ditanya mengenai carut marut masalah bea cukai dan banyaknya barang impor yang tidak jelas statusnya, Purbaya memberikan jawaban yang tak terduga.
Ia menyebut bahwa salah satu masalah utama adalah adanya praktik ala "Firaun" di kalangan importir. Sontak, potongan video ini meledak di media sosial. Publik langsung berasumsi bahwa Purbaya sedang menyindir para penimbun harta yang serakah.
Komentar-komentar pedas membanjiri linimasa.
"Pejabat ngatain pejabat lain Firaun, baru kali ini," tulis seorang warganet.
"Wah, berani banget Menkeu, semua orang kaya yang hartanya banyak dibilang Firaun," timpal yang lain. Setelah membiarkan spekulasi liar bergulir, Menkeu Purbaya akhirnya memberikan klarifikasi dalam sebuah konferensi pers.
Di hadapan para wartawan, ia justru tersenyum geli melihat kesalahpahaman massal yang telah terjadi. "Saya lihat beberapa hari ini ramai sekali soal Firaun. Banyak yang marah, banyak yang bingung. Sepertinya saya harus luruskan. Firaun yang saya maksud itu bukan Raja Ramses II," ujar Purbaya, membuka klarifikasinya dengan nada santai.
Ia kemudian menjelaskan bahwa FIRAUN adalah sebuah akronim yang ia ciptakan untuk menggambarkan sebuah skema impor yang merugikan negara.
Baca Juga: 'Dikasih Duit Banyak Kok Pusing?' Curhat Menkeu Purbaya: Dirut Bank Stres Salurkan Rp200 Triliun
"FIRAUN itu singkatan dari Fasilitas Impor Berisiko Administrasi Untuk Non-produsen," tegas Purbaya.
Sontak, seluruh ruangan konferensi pers terdiam sejenak, mencoba mencerna penjelasan yang sama sekali di luar dugaan tersebut. Purbaya melanjutkan bahwa skema "FIRAUN" ini adalah praktik di mana para importir besar (non-produsen) memanfaatkan berbagai fasilitas impor, namun melakukan manipulasi administrasi untuk menghindari cukai dan pajak.
Barang-barang tersebut kemudian mereka timbun untuk menciptakan kelangkaan dan menaikkan harga di pasar.
"Jadi ini adalah Firaun-Firaun modern. Mereka menimbun 'harta karun' berupa barang-barang impor, membuat rakyat sulit, dan tidak memberikan kontribusi yang semestinya kepada negara. Inilah yang sedang kita perangi di Bea Cukai," paparnya, memberikan "kuliah" ekonomi singkat.
Klarifikasi ini sontak membalikkan narasi 180 derajat. Publik yang tadinya marah kini justru berbalik memuji kecerdasan dan gaya komunikasi Purbaya yang dianggap unik dan "menyentil".
"Jenius! Kena prank satu Indonesia. Kirain Firaun Mesir, ternyata akronim," tulis seorang netizen.
Berita Terkait
-
'Dikasih Duit Banyak Kok Pusing?' Curhat Menkeu Purbaya: Dirut Bank Stres Salurkan Rp200 Triliun
-
'Jurus Iseng-iseng' Purbaya yang Bikin Prabowo Terpukau & Langsung Tunjuk Jadi Menkeu
-
Seminggu Bikin Geger: Ini 5 Gebrakan Kontroversial Purbaya yang Belah Publik
-
Sisi Lain Sri Mulyani Usai Lepas Jabatan Menteri: Kau Anak Panah, Aku Busurnya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Program Makan Gratis 'Makan Korban', Cucu Mahfud MD Keracunan Sampai Dirawat di RS
-
AI Itu Jin Ajaib, 'Prompt' Adalah Mantranya: Panduan 'Berbicara' dengan AI Gambar
-
PTBA Mulai Cofiring Wood Pellet di Tanjung Enim, Langkah Baru Menuju Energi Bersih
-
Geger Sebut 'Firaun', Ternyata Ini Maksud Asli Menkeu Purbaya: Bukan Raja Mesir!
-
Punya 'Tangan Panas'? 7 Tanaman Hias Ini Mustahil Gagal Ditanam, Dijamin!