Tasmalinda
Selasa, 30 September 2025 | 12:20 WIB
Pengguna layanan telkomsel 5G
Baca 10 detik
  • Isti, pemilik UMKM Kebun Buah Palembang, menemukan titik balik usahanya saat memanfaatkan layanan digital Telkomsel. Kuota besar dari promo Hari Pelanggan Nasional menjadi “pupuk” yang membuat bisnis kecilnya tumbuh di tengah persaingan.

  • Hari Pelanggan Nasional bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata komitmen Telkomsel melayani sepenuh hati. Dari paket kuota hemat, akses gratis Perplexity Pro, hingga pengalaman 5G, semua dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan dari berbagai latar.

  • Kisah Isti menunjukkan bahwa sinyal bukan sekadar jaringan, melainkan jalan menuju kemandirian UMKM. Dengan dukungan Telkomsel, usaha kecil pun bisa tumbuh, menyatu dengan teknologi, dan melahirkan harapan baru bagi keluarga serta masyarakat.

SuaraSumsel.id - Pagi baru saja merekah di Palembang. Sinar matahari menembus celah-celah kaca bening, menyapa rak-rak  yang penuh dengan buah segar seperti jeruk berkilau, mangga harum, jambu air yang merah merekah.

Dari balik meja sederhana, seorang perempuan berkerudung hitam sibuk menata dagangan sambil sesekali mengecek ponselnya. Dialah Isti, pemilik toko Kebun Buah Palembang.

Bagi sebagian orang, toko kecil ini hanya persinggahan untuk membeli buah. Tapi bagi Isti, toko itu adalah denyut kehidupan, tempat ia menanam asa, membesarkan keluarga, dan belajar tentang arti kesabaran sebagai pelaku UMKM di kota pempek ini.

“Dulu, pelanggan saya cuma beberapa orang yang lewat depan toko. Kalau sepi, ya saya cuma bisa terima, namanya usaha,” kenang Isti sambil tersenyum getir.

Palembang yang ramai bukan jaminan toko kecilnya mudah dikenal. Apalagi di tengah persaingan ketat dengan supermarket besar, serta mal yang punya fasilitas lengkap dan promosi gencar.

Isti sempat berpikir, mungkinkah toko sederhana bisa bertahan? Namun, tekadnya mengalahkan keraguan. Ia memilih bertahan dengan keyakinan bahwa buah segar dan pelayanan tulus akan menemukan jalannya sendiri.

Titik balik datang ketika Isti mulai memanfaatkan internet. Ia belajar memotret buah dengan kamera ponselnya, menulis deskripsi singkat, lalu mengunggahnya ke media sosial. Perlahan, pesan singkat dari calon pelanggan berdatangan. Ada yang bertanya harga, ada yang minta antar ke rumah.

“Awalnya canggung, tapi lama-lama terbiasa. Saya sadar, dunia usaha sekarang bukan cuma di jalan raya, tapi juga di layar ponsel,” ujarnya.

Namun, di balik peluang, ada tantangan lain yakni koneksi internet yang harus selalu stabil, kuota yang cukup serta kemudahan akses. Tanpa itu, semua bisa terhenti. Inilah momen ketika Isti merasakan betapa pentingnya dukungan layanan digital.

Baca Juga: OJK Dorong Sumsel Jadi Pusat Ekonomi Hijau lewat Perdagangan Karbon

Hari Pelanggan Nasional: Saat Asa Menyala

Tanggal 4 September 2025 menjadi hari istimewa. Telkomsel merayakan Hari Pelanggan Nasional dengan tema “Melayani Sepenuh Hati untuk Indonesia.” Tahun ini, berbagai promo dan layanan spesial dihadirkan, mulai dari Surprise Deal kuota 30GB hanya Rp60.000, hingga akses gratis Perplexity Pro selama 1 tahun.

Bagi sebagian orang, promo hanyalah diskon. Tetapi bagi Isti, promo itu ibarat pupuk untuk ladang usaha. Kuota besar membuatnya leluasa memperbarui katalog buah setiap hari, membalas pesan pelanggan lebih cepat, hingga mempelajari strategi bisnis daring lewat platform digital.

“Dengan kuota besar, saya bisa update katalog, bikin siaran langsung saat buah musiman datang, dan bahkan ikut kelas online tentang pemasaran. Itu semua jadi modal penting untuk bertahan,” ungkapnya penuh syukur.

Selain kuota, Telkomsel menghadirkan pengalaman 5G edukatif di GraPARI, voucher eksklusif MyGraPARI, tambahan kuota 4GB bagi pelanggan yang bayar tagihan tepat waktu, hingga bundling perangkat di Device Corner.

Semua itu bukan hanya soal angka, melainkan tentang bagaimana Telkomsel mencoba memahami denyut kebutuhan masyarakat. Dari pelajar yang belajar daring, petani yang menjual hasil bumi, hingga pedagang kecil seperti Isti, semua merasakan bahwa layanan ini lahir dari kepedulian.

Load More