- Pernyataan Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, yang menyebut pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1, Roni Ardiansyah, sebagai “hoaks” justru memperburuk situasi.
- Publik menemukan sedikitnya empat bukti yang mematahkan klaim Wali Kota: pengakuan langsung Roni soal sertijab, konfirmasi Kadisdikbud mengenai mutasi, unggahan video perpisahan di Instagram sekolah, serta alasan Walkot yang berubah-ubah.
- Alih-alih menyelesaikan polemik, klarifikasi Arlan menimbulkan krisis kepercayaan baru.
SuaraSumsel.id - Klarifikasi yang disampaikan oleh Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, terkait pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1, Roni Ardiansyah, justru menjadi blunder baru yang semakin memanaskan situasi. Alih-alih meredam amarah, pernyataannya yang melabeli kabar tersebut sebagai "hoaks" justru bertubrukan telak dengan serangkaian fakta di lapangan.
Di tengah kebingungan ini, publik menemukan setidaknya empat kejanggalan atau "fakta tandingan" yang membuat bantahan sang Wali Kota semakin sulit dipercaya.
1. Fakta Tandingan: Pengakuan Sang Kepala Sekolah Sendiri
Inilah bukti paling telak yang mematahkan klaim "hoaks" dari Wali Kota Arlan. "Korban" dalam drama ini, Roni Ardiansyah, justru memberikan pernyataan yang 180 derajat berbeda. Ia secara eksplisit mengonfirmasi bahwa serah terima jabatan (sertijab) telah dilakukan.
“Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas karena kebijakan yang saya buat. Saya menghormati keputusan pimpinan,” kata Roni. Pengakuan langsung dari orang yang bersangkutan ini membuat klaim "belum memindahkan" dari Wali Kota menjadi sangat diragukan.
2. Fakta Tandingan: Konfirmasi dari Kepala Dinas Pendidikan
Pernyataan yang paling "menampar" klaim Wali Kota Arlan justru datang dari bawahannya sendiri. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Prabumulih, Darmadi, secara terang-terangan membenarkan adanya mutasi atau pemindahan jabatan.
“Mutasi itu hal biasa, bagian dari penyegaran organisasi. Untuk sementara Roni ditempatkan sebagai guru biasa sambil menunggu SK baru, kemungkinan di SMPN 13,” ujar Darmadi. Bagaimana mungkin seorang bawahan memberikan pernyataan yang bertentangan dengan atasannya dalam sebuah isu sepenting ini?
3. Fakta Tandingan: Bukti Digital yang Dihapus
Baca Juga: Makin Ruwet! Wali Kota Arlan Bilang Hoaks, Kepsek Sudah Ucap Salam Perpisahan di Sekolah
Sebelum klarifikasi Wali Kota, akun Instagram resmi SMPN 1 Prabumulih sempat mengunggah sebuah video perpisahan yang sangat emosional. Video tersebut menampilkan para siswa yang menangis sambil memeluk Roni Ardiansyah, dengan keterangan foto yang sangat jelas: “Sukses terus bapak di tempat yang baru.”
Unggahan ini, meskipun kini telah dihapus, jejak digitalnya sudah terlanjur tersebar luas dan menjadi bukti bahwa narasi perpisahan dan pemindahan jabatan memang benar-benar ada di lingkungan sekolah.
4. Fakta Tandingan: Alasan Walkot yang Berubah-ubah
Dalam klarifikasinya, Wali Kota Arlan membantah pemicunya adalah insiden mobil anaknya. Ia justru menyebut bahwa ia "baru menegur Pak Roni karena di sekolah itu ada masalah yang membuat anak tidak betah."
Dalih "masalah di sekolah" ini terkesan sangat umum dan baru muncul belakangan, berbeda dengan dalih "rotasi biasa" yang sebelumnya disampaikan oleh Kadisdikbud. Perubahan narasi ini semakin menambah kebingungan dan kecurigaan publik.
Rentetan kejanggalan ini membuat klarifikasi Wali Kota Arlan justru gagal total. Publik kini tidak lagi hanya menuntut keadilan bagi sang kepala sekolah, tetapi juga menuntut kejujuran dari pucuk pimpinan Kota Prabumulih.
Tag
Berita Terkait
-
Makin Ruwet! Wali Kota Arlan Bilang Hoaks, Kepsek Sudah Ucap Salam Perpisahan di Sekolah
-
Jabatan Wali Kota Prabumulih Arlan 'Di Ujung Tanduk' Gara-gara Ulah Anaknya di Sekolah?
-
Tetiba Muncul Dalih 'Chat Mesum' Jadi Alasan Buat Copot Kepsek yang Tegur Anak Walkot
-
Dugaan Blunder Sang Anak Jadi 'Beban', Siapa Sebenarnya Wali Kota Prabumulih Arlan?
-
Siapa Roni Ardiansyah? Sosok Kepsek yang 'Disingkirkan' Usai Tegur Anak Walkot Prabumulih
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Wali Kota Arlan Minta Maaf Atas 'Kegaduhan', Bukan Karena Copot Jabatan Kepsek
-
4 Fakta Ini 'Patahkan' Bantahan Wali Kota Arlan Soal Nasib Kepsek, Mana yang Benar?
-
Makin Ruwet! Wali Kota Arlan Bilang Hoaks, Kepsek Sudah Ucap Salam Perpisahan di Sekolah
-
Nyesek Sepatu Idaman Ternyata Sempit? Jangan Dijual! Coba 7 Trik 'Ajaib' Ini
-
Jabatan Wali Kota Prabumulih Arlan 'Di Ujung Tanduk' Gara-gara Ulah Anaknya di Sekolah?