Tasmalinda
Rabu, 17 September 2025 | 08:17 WIB
kolase kepsek Roni Ardiansyah dan wali kota Arlan
Baca 10 detik
  • Pernyataan Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, yang menyebut pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1, Roni Ardiansyah, sebagai “hoaks” justru memperburuk situasi.
  • Publik menemukan sedikitnya empat bukti yang mematahkan klaim Wali Kota: pengakuan langsung Roni soal sertijab, konfirmasi Kadisdikbud mengenai mutasi, unggahan video perpisahan di Instagram sekolah, serta alasan Walkot yang berubah-ubah.
  • Alih-alih menyelesaikan polemik, klarifikasi Arlan menimbulkan krisis kepercayaan baru.
[batas-kesimpulan]

SuaraSumsel.id - Klarifikasi yang disampaikan oleh Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, terkait pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1, Roni Ardiansyah, justru menjadi blunder baru yang semakin memanaskan situasi. Alih-alih meredam amarah, pernyataannya yang melabeli kabar tersebut sebagai "hoaks" justru bertubrukan telak dengan serangkaian fakta di lapangan.

Di tengah kebingungan ini, publik menemukan setidaknya empat kejanggalan atau "fakta tandingan" yang membuat bantahan sang Wali Kota semakin sulit dipercaya.

1. Fakta Tandingan: Pengakuan Sang Kepala Sekolah Sendiri

Inilah bukti paling telak yang mematahkan klaim "hoaks" dari Wali Kota Arlan. "Korban" dalam drama ini, Roni Ardiansyah, justru memberikan pernyataan yang 180 derajat berbeda. Ia secara eksplisit mengonfirmasi bahwa serah terima jabatan (sertijab) telah dilakukan.

“Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas karena kebijakan yang saya buat. Saya menghormati keputusan pimpinan,” kata Roni. Pengakuan langsung dari orang yang bersangkutan ini membuat klaim "belum memindahkan" dari Wali Kota menjadi sangat diragukan.

2. Fakta Tandingan: Konfirmasi dari Kepala Dinas Pendidikan

Pernyataan yang paling "menampar" klaim Wali Kota Arlan justru datang dari bawahannya sendiri. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Prabumulih, Darmadi, secara terang-terangan membenarkan adanya mutasi atau pemindahan jabatan.

“Mutasi itu hal biasa, bagian dari penyegaran organisasi. Untuk sementara Roni ditempatkan sebagai guru biasa sambil menunggu SK baru, kemungkinan di SMPN 13,” ujar Darmadi. Bagaimana mungkin seorang bawahan memberikan pernyataan yang bertentangan dengan atasannya dalam sebuah isu sepenting ini?

3. Fakta Tandingan: Bukti Digital yang Dihapus

Baca Juga: Makin Ruwet! Wali Kota Arlan Bilang Hoaks, Kepsek Sudah Ucap Salam Perpisahan di Sekolah

Sebelum klarifikasi Wali Kota, akun Instagram resmi SMPN 1 Prabumulih sempat mengunggah sebuah video perpisahan yang sangat emosional. Video tersebut menampilkan para siswa yang menangis sambil memeluk Roni Ardiansyah, dengan keterangan foto yang sangat jelas: “Sukses terus bapak di tempat yang baru.”

Unggahan ini, meskipun kini telah dihapus, jejak digitalnya sudah terlanjur tersebar luas dan menjadi bukti bahwa narasi perpisahan dan pemindahan jabatan memang benar-benar ada di lingkungan sekolah.

4. Fakta Tandingan: Alasan Walkot yang Berubah-ubah

Dalam klarifikasinya, Wali Kota Arlan membantah pemicunya adalah insiden mobil anaknya. Ia justru menyebut bahwa ia "baru menegur Pak Roni karena di sekolah itu ada masalah yang membuat anak tidak betah."

Dalih "masalah di sekolah" ini terkesan sangat umum dan baru muncul belakangan, berbeda dengan dalih "rotasi biasa" yang sebelumnya disampaikan oleh Kadisdikbud. Perubahan narasi ini semakin menambah kebingungan dan kecurigaan publik.

Rentetan kejanggalan ini membuat klarifikasi Wali Kota Arlan justru gagal total. Publik kini tidak lagi hanya menuntut keadilan bagi sang kepala sekolah, tetapi juga menuntut kejujuran dari pucuk pimpinan Kota Prabumulih.

Load More