Tasmalinda
Minggu, 14 September 2025 | 13:21 WIB
ilustrasi lapangan badminton
Baca 10 detik
  • Seorang wanita bersama dua abangnya mengubah halaman rumah kosong menjadi lapangan badminton demi mengusir kesepian sang ibu yang sering sendirian di rumah.
  • Proses pembangunan lapangan dilakukan dengan semangat gotong royong.
  • Kini rumah yang dulu sunyi menjadi pusat keramaian dan tawa, bahkan lapangan badminton tersebut dibuka gratis untuk warga sekitar.
[batas-kesimpulan]

SuaraSumsel.id - Di tengah kesibukan dunia yang seringkali membuat kita lupa pada orang tua, sebuah kisah hangat dari seorang wanita dan dua abangnya kini viral di media sosial. Ini adalah cerita tentang bagaimana sebuah halaman rumah yang kosong dan sunyi disulap menjadi pusat tawa dan kebahagiaan, semuanya lahir dari sebuah alasan yang sederhana namun sangat mulia: cinta untuk sang ibu.

Kisah ini dibagikan oleh seorang wanita yang menyadari bahwa seiring berjalannya waktu, ia dan kedua abangnya semakin sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan masing-masing. Rumah yang dulu ramai kini seringkali hanya diisi oleh sang ibu yang sendirian. Rasa khawatir dan tak tega melihat ibunya kesepian inilah yang memicu sebuah ide cemerlang.

Mereka memutuskan untuk mengubah halaman rumah yang semula kosong dan tak terurus menjadi sebuah lapangan badminton. Tujuannya bukan untuk fasilitas pribadi, melainkan untuk menciptakan sebuah "magnet" keramaian, agar rumah tak pernah lagi terasa sepi untuk ibu mereka.

Proses pembangunan lapangan ini menjadi bukti nyata bahwa niat baik akan selalu menemukan jalannya. Tak butuh waktu lama, proyek tersebut selesai dengan cepat. Bukan karena menyewa tukang, melainkan berkat bantuan teman-teman dari kedua abangnya yang datang silih berganti untuk ikut bergotong royong.

"Di desanya, budaya gotong royong memang masih sangat kuat, sehingga setiap pekerjaan bisa selesai dengan singkat," tulis sang wanita, menggambarkan betapa indahnya semangat kebersamaan yang masih hidup di lingkungan mereka.

Dengan cangkul, semen, dan cat, puluhan pemuda bahu-membahu tanpa pamrih, mengubah tanah kosong menjadi sebuah lapangan badminton yang lengkap dengan garis dan net.

Hasilnya? Jauh melampaui ekspektasi. Halaman rumah yang dulu sunyi kini setiap sore dipenuhi oleh suara tawa, teriakan semangat, dan kok yang melesat di udara. Rumah mereka kini menjadi pusat kegiatan baru di lingkungan tersebut.

Dan yang paling penting, sang ibu kini tak lagi merasa kesepian. Ia memiliki hiburan baru setiap hari: menyaksikan anak-anak muda bermain, menyemangati mereka, dan menikmati suasana rumah yang kembali hidup dan penuh energi positif.

Tak berhenti di situ, kebaikan hati keluarga ini menular ke seluruh lingkungan. Lapangan badminton tersebut dibuka secara gratis untuk siapa saja, baik teman-teman maupun warga sekitar yang ingin bermain dan berolahraga bersama.

Baca Juga: Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya

Kisah ini menjadi tamparan lembut sekaligus pengingat yang sangat indah. Di saat banyak orang membangun tembok untuk privasi, keluarga ini justru membangun sebuah lapangan untuk kebersamaan. Sebuah bukti bahwa kebahagiaan orang tua seringkali sesederhana melihat rumahnya ramai dan penuh dengan tawa.

Load More