SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) tengah mengebut strategi pembebasan lahan untuk merealisasikan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin.
Proyek ini digadang-gadang sebagai infrastruktur kunci yang akan memperkuat konektivitas dan mengerek pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor ekspor pertanian dan perkebunan.
Sekretaris Daerah Sumsel, Edward Candra, mengungkapkan bahwa meski pelabuhan ini telah masuk program strategis daerah, proses pembebasan lahan masih menghadapi hambatan.
Titik krusial berada di kawasan Mozaik 5 dan Mozaik 6, yang meski secara hukum berstatus Areal Penggunaan Lain (APL), sebagian masih dimanfaatkan warga untuk berbagai aktivitas.
Status APL ini sendiri mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut-II/2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan, serta SK.866/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan.
Dengan status tersebut, lahan secara teknis bisa dimanfaatkan untuk pembangunan non-kehutanan, namun praktik di lapangan tetap memerlukan koordinasi lintas instansi.
“Oleh sebab itu, kami saat ini tengah mencari solusi bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin agar proses pembebasan lahan berjalan sesuai aturan dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” ujar Edward di Palembang, Rabu (13/8).
Mengapa Tanjung Carat Penting?
Gubernur Sumsel, Herman Deru, menegaskan urgensi proyek ini. Menurutnya, Pelabuhan Boom Baru di Palembang yang selama ini menjadi pintu utama ekspor Sumsel kini semakin sulit disandari kapal besar akibat sedimentasi di alur Sungai Musi. Kondisi ini menghambat kelancaran arus barang, terutama untuk produk pertanian yang tengah digenjot produksinya.
Baca Juga: Gajah Sumatera dan Manusia: 2.500 Tahun Persahabatan yang Kini Terancam Punah
“Peningkatan produktivitas pangan dan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat adalah dua target besar yang harus kita wujudkan. Pelabuhan baru ini akan menjadi ‘pintu keluar’ ekspor yang lebih efisien, langsung ke jalur internasional,” tegas Herman.
Selain mempercepat arus logistik, Pelabuhan Tanjung Carat diproyeksikan menjadi simpul ekonomi baru di pesisir timur Sumsel, membuka lapangan kerja, dan memicu pertumbuhan industri pendukung. Dengan lokasinya yang strategis di Banyuasin, pelabuhan ini akan mempersingkat waktu tempuh distribusi barang dari sentra produksi menuju kapal pengangkut.
Meski demikian, proses pembebasan lahan menjadi ujian pertama. Tanpa kepastian status lahan, proses konstruksi akan terhambat, sementara investor dan kontraktor membutuhkan kepastian hukum sebelum memulai pembangunan fisik.
Pemprov Sumsel berharap semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat pemilik lahan, dapat duduk bersama untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan. Jika pembebasan lahan berjalan lancar, Pelabuhan Tanjung Carat diproyeksikan mulai dibangun dalam waktu dekat, membuka babak baru bagi masa depan ekonomi Sumsel. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Gajah Sumatera dan Manusia: 2.500 Tahun Persahabatan yang Kini Terancam Punah
-
Pekan QRIS Nasional 2025 di Sumsel: Naik LRT Cuma Rp80, Hadiah & Promo Bertebaran
-
Komisaris Independen Jamkrida Sumsel Diperiksa Polda, Diduga Gelapkan Rp500 Juta?
-
'Buka Maskermu, Aku Mau Lihat!' Viral Detik-detik Dokter RSUD Sekayu Diintimidasi Keluarga Pasien
-
Dari Musi Rawas hingga Lubuklinggau, OJK Bawa Akses Keuangan Sampai ke Desa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Keluarga Pasien Paksa Dokter Lepas Masker di ICU, Kasusnya Kini Dikawal IDI Sumsel
-
5 Fakta Viral Dokter RSUD Sekayu Diancam Brutal, Kini Pelaku Diburu Polisi
-
Harga Proklamasi! Kopi Susu Kenangan vs Janji Jiwa, Beneran Cuma 8 Ribuan?
-
Kenapa Pelabuhan Tanjung Carat Banyuasin Jadi Proyek Strategis yang Dikebut Sumsel?
-
Program Literasi Anak Negeri dari BRI Jangkau Sekolah-sekolah di Daerah Tertinggal