SuaraSumsel.id - Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui Sumatera Selatan di musim kemarau 2025.
Hingga 5 Agustus 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel mencatat 152 kejadian karhutla di berbagai wilayah.
Ogan Ilir menjadi daerah dengan tingkat kejadian tertinggi dan resmi masuk zona merah.
Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengatakan bahwa meski angka kejadian meningkat, seluruh titik api yang muncul sejauh ini masih dapat dipadamkan berkat koordinasi satgas darat dan udara.
“Zona merah ada di Ogan Ilir dengan 64 kejadian. Kemudian Muara Enim, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir (OKI) masuk zona oranye karena masing-masing lebih dari 16 kejadian,” jelasnya di Palembang, Jumat (8/8/2025).
Selain tiga daerah utama tersebut, terdapat sembilan wilayah lain yang masuk zona kuning. Banyuasin mencatat 12 kejadian, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tujuh kejadian, Musi Rawas empat kejadian, Prabumulih dua kejadian, serta Palembang, Lahat, Empat Lawang, Lubuklinggau, dan Musi Rawas Utara masing-masing satu kejadian.
Meski belum merilis data pasti luasan lahan yang terbakar, Sudirman mengungkapkan bahwa angka sementara yang tercatat sebelumnya telah mencapai lebih dari 43,08 hektare. “Data resmi luasan akan menunggu hasil validasi dari Kementerian Kehutanan,” ujarnya.
Peningkatan kasus karhutla tahun ini dipicu oleh kombinasi musim kemarau, angin kencang, dan masih adanya praktik pembukaan lahan dengan cara membakar. Meski sebagian wilayah Sumsel masih diguyur hujan, pola cuaca tidak merata, membuat sebagian daerah rawan kering dan mudah terbakar.
“Sekarang situasi masih terkendali, tapi kami tetap siaga. Apalagi bulan Agustus–September biasanya puncak kemarau,” kata Sudirman.
Baca Juga: Truk Batu Bara Baru Dilarang Lewat Jalan Umum Mulai 2026, Apa yang Ditunggu?
Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan terus dilakukan melalui patroli, sosialisasi ke masyarakat, hingga penggunaan teknologi water bombing untuk memadamkan api di lokasi sulit dijangkau.
BPBD mengimbau warga agar tidak melakukan pembakaran lahan, baik untuk membuka kebun maupun membersihkan area pertanian. “Sekecil apa pun api yang dibiarkan bisa meluas dalam hitungan menit,” tegas Sudirman.
Warga juga diingatkan untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran atau kepulan asap di wilayahnya.
Dengan kesiagaan bersama, Sumsel diharapkan bisa terhindar dari bencana kabut asap seperti yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Tag
Berita Terkait
-
Truk Batu Bara Baru Dilarang Lewat Jalan Umum Mulai 2026, Apa yang Ditunggu?
-
BI Sumsel Punya Nahkoda Baru, Bambang Pramono Siap Jaga Harga dan Kembangkan UMKM
-
Sekolah Tanpa Siswa? Sejumlah SD Negeri di Sumsel Cuma Mengajar 1-2 Murid Baru
-
Belum Capai Target 8 Persen, Ekonomi Sumsel Tumbuh Hanya 5,42 Persen, Ada Apa?
-
Kopi Asal Sumsel Diekspor ke Malaysia, Nilainya Tembus Rp1,2 Miliar
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Vibe Ceria! 5 Parfum Merah Fruity yang Lagi Diskon & Dijamin Bikin Mood Naik
-
Festival Perahu Bidar 2025 Siap Guncang Sungai Musi, Ini Jadwal Lengkapnya
-
Komisaris Independen Jamkrida Sumsel Diperiksa Polda, Diduga Gelapkan Rp500 Juta?
-
Kelebihan dan Beberapa Model Sepatu On Cloud X4
-
BRI Hadirkan Beauty, Fashion, and Fragrance Festival (BFF) 2025 untuk Perluas Akses Pasar