Tasmalinda
Selasa, 05 Agustus 2025 | 20:49 WIB
ilustrasi jalan tol Pejagan-Cilacap. [freepik/evening]

Bahu jalan hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat.

Sayangnya, masih sering ditemukan mobil yang berhenti untuk alasan remeh—seperti mengangkat telepon atau menunggu penumpang. Tindakan ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga sangat membahayakan.

5. Hindari Bermain Ponsel di Kecepatan Tinggi

Meski teknologi hands-free makin umum, tak sedikit pengemudi yang tetap mengoperasikan ponsel secara langsung saat berkendara.

Di jalan tol, gangguan sepersekian detik saja bisa berakibat fatal. Fokus penuh adalah syarat mutlak untuk berkendara di jalur bebas hambatan.

6. Jangan Membuang Sampah Sembarangan

Etika bukan hanya soal keselamatan, tapi juga kebersihan. Banyak pengguna tol yang membuang sampah keluar jendela, mencemari lingkungan dan berpotensi membahayakan kendaraan lain jika sampah mengenai kaca atau jalur kendaraan.

7. Menghormati Petugas dan Pengendara Lain

Petugas jalan tol dan kendaraan petugas—baik dari Jasa Marga, Polisi Jalan Raya, maupun rescue—sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pengguna jalan.

Baca Juga: Viral Unggahan Istri Korban Kecelakaan Tol Kayu Agung, Pesannya Pilu

Padahal, mereka hadir untuk membantu. Menghormati mereka adalah bagian dari etika sosial yang harus dijaga.

Etika Adalah Cermin Kesadaran Kolektif

Mengemudi di jalan tol bukan hanya soal kecepatan dan teknologi kendaraan. Ia adalah ujian nyata kedewasaan dan kesadaran sosial setiap pengemudi.

Etika berkendara yang baik bukan hanya menyelamatkan diri sendiri, tapi juga menjaga keselamatan pengguna jalan lainnya.

Dengan memahami dan menerapkan etika berkendara di tol, kita tak hanya menghindari denda atau kecelakaan, tetapi juga ikut membangun budaya lalu lintas yang lebih aman dan beradab.

Tag

Load More