SuaraSumsel.id - Sepintas mirip, tapi selisih harga keduanya bisa mencapai dua kali lipat. Converse Chuck 70 dan Classic All Star sering bikin pembeli bingung: apa sih bedanya?
Apakah Chuck 70 hanya versi "mahal" tanpa alasan, atau memang menawarkan sesuatu yang jauh lebih unggul
Untuk menjawab pertanyaan itu, kami mengupas tuntas perbedaan desain, material, kenyamanan, serta nilai historis yang membedakan dua ikon sepatu kanvas ini.
1. Material dan Konstruksi: Chuck 70 Lebih Premium
Chuck 70 dibuat dengan kanvas 12 oz—lebih tebal dibanding All Star biasa yang hanya 8 oz. Artinya, Chuck 70 lebih kokoh dan tahan lama.
Selain itu, bagian insole Chuck 70 menggunakan OrthoLite cushion, memberikan kenyamanan ekstra yang langsung terasa saat dipakai seharian.
Lapisan sol samping pada Chuck 70 juga lebih tinggi dan glossy, menandakan konstruksi yang lebih solid.
2. Desain dan Estetika: Retro Look yang Lebih “Matang”
Chuck 70 memang dirancang untuk mereplika model Converse dari tahun 1970-an. Detail jahitan, lubang ventilasi tambahan, heel patch bergaya vintage, hingga foxing tape yang lebih tebal menjadikannya punya aura nostalgia yang kuat—lebih cocok bagi pecinta heritage style.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel Borong 2 Penghargaan dari BP Tapera, Bukti Komitmen di Sektor Perumahan
Sementara All Star biasa terlihat lebih simpel dan ringan, cocok untuk pemakaian kasual sehari-hari atau gaya streetwear yang santai.
3. Kenyamanan dan Kaki Sehari-hari: Chuck 70 Unggul di Bantalan
Banyak pengguna sepakat: Chuck 70 jauh lebih nyaman. Insole-nya menyerap tekanan lebih baik, cocok dipakai jalan kaki jauh atau berdiri lama. Bagi mereka yang menjadikan sepatu ini sebagai daily driver, Chuck 70 memberikan pengalaman yang lebih empuk dan stabil.
4. Harga: Layak atau Sekadar Gaya?
Dengan selisih harga Rp300–500 ribu lebih mahal dari Classic All Star, Chuck 70 jelas bukan untuk semua orang.
Tapi jika kamu menginginkan sepatu yang tahan lama, tampil beda, dan nyaman dipakai lama—harga ini tergolong masuk akal.
Tag
Berita Terkait
-
Lebih dari Sekadar Sepatu Lari: Transformasi Asics Gel NYC dari Track ke Dunia Catwalk
-
New Balance 550 vs Adidas Forum Low: Mana Raja Sepatu Basket Retro Terbaik Gaya Harian?
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Gunung Adidas Terbaik untuk Trail Running
-
Rekomendasi 3 Sepatu Puma: Keren untuk Jalan-Jalan, Andal untuk Olahraga dan Lari
-
Adidas BOOST vs Nike React: Duel Bantalan Sepatu, Mana Juaranya?
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
-
Asal Usul Sound Horeg dan Sosok Pria Berjuluk 'Thomas Alva Edisound' di Baliknya
-
3 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
7 Rekomendasi Kulkas 1 Pintu Tanpa Bunga Es dan Hemat Listrik, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
Terkini
-
Yamaha Fazzio vs Honda Scoopy: Adu Ganteng Skutik Retro, Siapa Menang?
-
On Cloudmonster 2: Benarkah Sepatu Ini Bikin Lari Senyaman Tidur di Awan?
-
Adidas Adios Pro 4: Sepatu Karbon Terbaru yang Siap Bantu Kamu Pecahkan Rekor Lari
-
Modus Forum Kades dan Setoran Gelap: 5 Fakta Mencengangkan OTT Dana Desa di Lahat
-
Rambut Sehat, Lari Lancar: 5 Jurus Jitu Perawatan Rambut untuk Hijabers Pelari