Tasmalinda
Rabu, 23 Juli 2025 | 16:16 WIB
ilustrasi koper haji

SuaraSumsel.id - Ibadah haji tahun ini boleh saja telah ditutup secara resmi, namun bagi keluarga Nurimah Mentajim (80), jemaah asal Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, penantian panjang masih berlanjut.

Hingga hari ini, ia belum juga kembali ke kloter, setelah dilaporkan terpisah dari rombongan sejak 28 Mei 2025.

Nurimah tercatat sebagai jemaah Kloter 19 Embarkasi Palembang.

Sejak kabar hilangnya tersiar, pemerintah melalui Kementerian Agama RI tidak tinggal diam. Operasional haji memang telah usai, namun upaya pencarian terhadap tiga jemaah Indonesia yang belum kembali, termasuk Nurimah, masih berlangsung intensif.

“Meski masa operasional haji telah selesai, pemerintah Indonesia bersama otoritas Arab Saudi tetap melanjutkan pencarian. Status resmi para jemaah yang belum kembali akan diumumkan setelah ada keputusan dari kedua negara,” ungkap Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel, HM. Arkan Nurwahiddin, Rabu (23/7/2025).

Kemenag Sumsel terus menjaga komunikasi aktif dengan keluarga Nurimah. Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab, pada Selasa sore (22/7/2025), Kemenag Pagaralam mengantarkan langsung koper dan air zamzam milik Nurimah ke kediaman keluarganya di Desa Sekendal, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat.

Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Kepala Seksi PHU Kemenag Pagaralam, H Silahuddin, hadir langsung bersama perangkat desa dalam prosesi penyerahan barang-barang pribadi milik Nurimah.

“Penyerahan dilakukan langsung di rumah keluarga dan disaksikan oleh Kepala Desa Pulau Panggung. Ini bentuk penghormatan dan empati kami kepada keluarga,” tutur Arkan.

Meski keberadaannya masih belum diketahui, ibadah haji Nurimah telah dibadalkan oleh petugas haji Indonesia.

Baca Juga: Gen Z Palembang Diajak Tak Cuma Pintar Main Gadget, tapi Juga Cerdas Investasi Saham

Sertifikat badal haji pun telah diterbitkan dan saat ini berada di Bidang PHU Kanwil Kemenag Sumsel, sebagai bukti bahwa rukun Islam kelima telah tetap terlaksana atas nama beliau.

Namun di tengah segala prosedur resmi, satu hal yang tak pernah surut: harapan dan doa.

“Mari kita doakan bersama, semoga Ibu Nurimah segera ditemukan dalam keadaan terbaik. Kami akan terus memantau dan menyampaikan setiap perkembangan kepada pihak keluarga,” tutup Arkan.

Nurimah Mentajim bukan sekadar jemaah haji. Ia adalah ibu, nenek, dan warga yang telah menanti puluhan tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima.

Di tengah gegap gempita jutaan jemaah pulang ke tanah air, kisah Nurimah mengingatkan kita bahwa haji bukan hanya soal perjalanan fisik, tetapi juga keikhlasan, ketabahan, dan pengharapan.

Load More