SuaraSumsel.id - Di balik bangunan Kantor Wali Kota Palembang yang megah dan ikonik, ternyata tersimpan narasi panjang tentang perjalanan birokrasi, pelayanan publik, dan sejarah kepemimpinan kota tertua di Indonesia ini.
Kini, seluruh catatan berharga itu dikemas dalam buku berjudul “Kantor Wali Kota Palembang dari Masa ke Masa”, yang resmi diluncurkan ke publik, Sabtu (28/6/2025), di Gedung Kesenian Palembang.
Buku ini merupakan hasil kolaborasi tiga tokoh penting di dunia akademik dan jurnalistik Sumatera Selatan: Dr. Dedi Irwanto, MA dan Dr. Kemas A. Rachman Panji, M.Si, dosen di Universitas Sriwijaya dan UIN Raden Fatah Palembang, serta Dudy Oskandar, jurnalis senior yang dikenal aktif dalam pelestarian sejarah dan budaya lokal.
Acara peluncuran buku ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV RM Fauwaz Diraja SH MKn, Sekretaris Dinas Kebudayaan Palembang Septa Marus, serta para pecinta sejarah dan pemerhati budaya Palembang.
Baca Juga: Aroma Kopi Sumsel Menyebrangi Pulau: Dari Toko Kecil ke Cangkir Nusantara Bersama JNE
Suasana diskusi semakin hangat dan berbobot dengan hadirnya Vebri Al Lintani, penulis sekaligus budayawan Palembang, yang memandu jalannya acara sebagai moderator.
Menurut Dr. Kemas, buku ini lahir dari dorongan untuk menghadirkan narasi sejarah yang lebih utuh.
“Kami ingin masyarakat Palembang menyadari bahwa Kantor Wali Kota bukan sekadar tempat urusan administratif, tapi juga merupakan pusat sejarah dan simbol pemerintahan yang tumbuh seiring perjalanan kota ini,” ujarnya.
Buku ini menyajikan dua dimensi utama: visual dan historis. Tak hanya menjelaskan aspek fisik dan arsitektural kantor wali kota, tetapi juga mendokumentasikan secara detail siapa saja wali kota yang pernah menjabat, mulai dari era kolonial hingga masa reformasi.
Menara Air yang Menjadi Jantung Pemerintahan
Baca Juga: Diterpa Sumsel United, Suporter Sriwijaya FC Tetap Padati Latihan Perdana
Salah satu fakta menarik yang diungkap dalam buku ini adalah bahwa Kantor Wali Kota Palembang merupakan satu-satunya kantor pemerintahan di Indonesia yang dulunya memiliki fungsi ganda, yakni menara air sekaligus pusat administrasi pemerintahan kota.
Bangunan bersejarah ini tidak hanya memfasilitasi kebutuhan air bersih masyarakat di masa lalu, tetapi kini menjadi simbol transformasi pemerintahan modern.
Dr. Dedi Irwanto menambahkan bahwa proses penyusunan buku ini memakan waktu sekitar lima bulan, dimulai dari Oktober 2024 hingga rampung Februari 2025, dengan mengumpulkan arsip sejarah, foto-foto lama, hingga wawancara tokoh penting yang pernah menjabat.
“Harapannya, buku ini bisa diteruskan sebagai edisi berkala—menjadi dokumen hidup yang selalu diperbarui, bukan hanya disimpan di rak, tetapi juga digunakan sebagai souvenir edukatif untuk tamu-tamu kota,” ungkap Dedi.
Dari Arsip ke Identitas Kota
Dengan hadirnya buku ini, para penulis berharap ada lebih banyak perhatian terhadap sejarah lokal yang terlupakan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Aroma Kopi Sumsel Menyebrangi Pulau: Dari Toko Kecil ke Cangkir Nusantara Bersama JNE
-
Diterpa Sumsel United, Suporter Sriwijaya FC Tetap Padati Latihan Perdana
-
Harga Emas Terjun Bebas Lagi! Cek Nilai Terbarunya di Palembang Sekarang
-
Terbaru 2025! 34 SPKLU di Sumsel Siap Dukung Perjalanan Mobil Listrik Tanpa Cemas
-
Universitas PGRI Palembang Digugat, Mantan Dosen Klaim Datanya Dicatut demi Akreditasi
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- 8 Smartphone Kamera AI Terbaik Harga di Bawah Rp2 Juta (Update Juni 2025)
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan
-
Striker AS-Jakarta Jadi Tumpuan? Ini Prediksi Starting XI Timnas Putri Indonesia
-
Timnas Indonesia Awas Kebingungan! Malaysia Punya 5 Pemain Bernama Danish di Piala AFF U-23 2025
-
Kemenkeu Ungkap Prabowo Tebas 145 Peraturan Sektor Pertanian, Dampaknya Bikin Ngeri!
-
Penjual E-commerce Kena Pajak, Kemenkeu Minta Para Pelapak Tenang
Terkini
-
ToRi Coffee, UMKM BRILiaN Binaan BRI Tembus Pasar Dunia
-
Tak Sekadar Gedung, Ini Sejarah Panjang Kantor Wali Kota Palembang yang Diabadikan dalam Buku
-
Aroma Kopi Sumsel Menyebrangi Pulau: Dari Toko Kecil ke Cangkir Nusantara Bersama JNE
-
Diterpa Sumsel United, Suporter Sriwijaya FC Tetap Padati Latihan Perdana
-
Tak Sekadar Ngopi, Begini Cara OJK Bangun Ekosistem Kopi Sumsel untuk Petani