Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 26 Juni 2025 | 19:57 WIB
tradisi obor malam 1 muharram

SuaraSumsel.id - Tanggal 1 Muharram bukan hanya angka di kalender, tetapi penanda penting bagi umat Islam.

Keputusan memilih bulan ini sebagai awal kalender Hijriyah diambil saat masa Khalifah Umar bin Khattab, berdasarkan usulan sahabat agar sistem penanggalan lebih jelas

Hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M menjadi tonggak sejarah yang kemudian dijadikan momen awal tahun baru Islam

Muharram: Bulan Haram yang Penuh Keutamaan

Baca Juga: Gerakan Sultan Muda Sumsel Menyebar ke 5 Daerah, UMKM Lokal Kini Punya Akses KUR dan BPJS

Muharram termasuk dalam al-asyhur al-hurum—empat bulan haram di mana perbuatan dosa dan permusuhan sangat dilarang

Bulan ini memiliki keutamaan luar biasa setelah Ramadhan, termasuk di dalamnya diperbolehkannya puasa sunnah dan dianjurkannya untuk menghindari keburukan.

Puasa Tasua dan Asyura: Enam Hikmah Bulan Muharram

Peristiwa penting seperti puasa Asyura yakni 10 Muharram yang merupakan bentuk syukur atas keselamatan Nabi Musa AS dan Bani Israil, serta penghapus dosa setahun yang lalu menurut sabda Nabi SAW

Puasa Tasua (9 Muharram) dianjurkan untuk membedakan dari kaum Yahudi serta menambah nilai ketaatan baznas.go.id+1antaranews.com+1.

Baca Juga: Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla, Apa Bisa Atasi Asap di Musim Kemarau Ini?

doa malam tahun baru islam, 1 muharram

Tradisi Unik: Pawai Obor dan Minum Susu Putih

Selain ibadah, 1 Muharram diwarnai kegiatan budaya seperti pawai obor yang melambangkan semangat hijrah dan persatuan umat tradisi ini ajeg dilaksanakan di berbagai daerah Tanah Air (Purwakarta, Jogja, Banten, Aceh) untuk memperingati hijrah Rasulullah SAW

Ada pula tradisi minum susu putih pada malam 1 Muharram sebagai simbol awal yang bersih dan penuh berkah, tradisi yang dipopulerkan oleh Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki

Momen Refleksi: Doa Awal dan Akhir Tahun

Pergantian tahun Hijriyah juga identik dengan doa khusus sebagai bentuk introspeksi dan permohonan perlindungan.

Banyak ulama, seperti Syekh Umar bin Qudamah, mewasiatkan agar tidak melewatkan doa ini untuk menutup tahun dengan taubat dan memulai tahun baru dengan kesiapan spiritual .

Load More