SuaraSumsel.id - Fenomena jual beli lisensi klub sepak bola kembali menjadi sorotan tajam di tengah transformasi sepak bola Indonesia.
Banyak klub baru bermunculan, namun tidak sedikit yang muncul dari proses akuisisi atau perpindahan lisensi dari klub lama.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pecinta sepak bola, termasuk dari sosok berpengalaman seperti Rahmad Darmawan yang pernah melatih Sriwijaya FC.
Akrab disapa RD itu memberikan pesan penting kepada para pengelola klub-klub baru agar tidak hanya sekadar membeli lisensi, mengubah nama, lalu menghilang begitu saja dalam kurun waktu singkat.
“Buat saya, fenomena ini tentu harus menjadi hal yang tidak hanya temporer, tapi bisa dipertahankan dalam waktu yang lama. Jangan sampai kesannya ada kesempatan menjual, ya dijual lagi. Ada kesempatan membeli, ya beli lagi,” ujar RD melansir ANTARA, Selasa (17/6/2025).
RD menegaskan bahwa mendirikan sebuah klub bukan hanya soal bisnis atau gengsi, melainkan juga tanggung jawab membangun identitas daerah. Klub sepak bola, menurutnya, bukan sekadar tim di lapangan, tetapi juga representasi kebanggaan masyarakat setempat.
Keprihatinan ini mencuat setelah Kongres Biasa PSSI 2025 secara resmi mengesahkan perubahan nama dan domisili tujuh klub Indonesia, sebuah fenomena yang kembali memantik diskusi panjang di kalangan pecinta sepak bola nasional.
Dalam keputusan tersebut, sejumlah klub dengan sejarah dan basis pendukung lokal harus rela 'berganti wajah' demi kepentingan bisnis dan strategi pasar.
Bhayangkara Presisi FC, misalnya, kini resmi bermarkas di Bandar Lampung dengan nama baru Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Baca Juga: Sumsel United Mulai Latihan 23 Juni, Ini Target Besar dan Pemain Incarannya
Begitu pula Persikas Subang yang berganti menjadi Sumsel United dan kini akan berbasis di Palembang, membawa harapan baru sekaligus pertanyaan dari para suporter lokal.
Fenomena serupa juga terjadi pada Tornado FC Pekanbaru yang kini bermarkas di Kendal dengan nama Kendal Tornado FC.
Tidak ketinggalan PS Maluku berganti menjadi Kediri United, Sumut United berubah menjadi Pesikad Depok, NZR Sumbersari berpindah ke Kutai Timur dengan nama Persikutim United, serta PSKC Cimahi yang kini bernama Garudayaksa FC di Bekasi.
Perubahan masif ini memunculkan kekhawatiran tentang bagaimana masa depan identitas klub dan loyalitas pendukung akan terjaga, atau justru terkikis oleh kepentingan jangka pendek.
Bagi pelatih sekaliber Rahmad Darmawan, kondisi ini menjadi sinyal agar sepak bola Indonesia tidak hanya dilihat dari sisi bisnis semata, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai historis, emosional, dan kebanggaan lokal yang melekat dalam sebuah klub sepak bola.
Menurut RD, praktik ini memang tidak melanggar regulasi, tetapi penting bagi manajemen klub untuk berkomitmen jangka panjang, agar klub tersebut betul-betul menjadi bagian dari kultur sepak bola daerah yang baru.
Tag
Berita Terkait
-
Sumsel United Mulai Latihan 23 Juni, Ini Target Besar dan Pemain Incarannya
-
Indra Mustafa, Sutan Zico, dan Rendy Juliansyah Resmi Gabung Sriwijaya FC
-
Ini Susunan Pengurus Sumsel United: Ada Herman Deru hingga Pengusaha Alvin Bomba
-
Ketum GP Ansor Turun Gunung, Addin Pimpin Persiapan Sriwijaya FC untuk Liga 2
-
Sriwijaya FC Bicara Blak-blakan soal Kehadiran Sumsel United, Ini Harapan Besarnya
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
PTBA Pastikan Proyek CHF TLS 6 & 7 Tuntas Secara Berkeadilan, Ini Komitmennya
-
Hingga Akhir Triwulan II tahun Ini, BRI Telah Menyalurkan KUR Sebesar Rp83,88 Triliun
-
UMKM Aiko Maju Tumbuh Bersama BRI dan Program MBG di Kepulauan Siau
-
Promo Merdeka Wyndham Opi: Menginap Dapat Tumpeng & Buffet Rp80 Ribu
-
Selvi Gibran Borong Songket di Palembang, Produk UMKM Sumsel Langsung Ludes