Tujuannya jelas: memberikan sanksi kepada siswa nakal atau anak-anak bermasalah agar memiliki efek jera. Program ini diproyeksikan bekerjasama dengan TNI AD, khususnya Yonif 200 Raider.
Menurut Sekretaris Daerah Palembang, Aprizal Hasyim, langkah ini ditempuh karena tingkat kenakalan remaja di Palembang cukup mengkhawatirkan.
Sekolah militer ala Ratu Dewa bahkan disebut-sebut akan bersifat wajib bagi para siswa bermasalah.
Di sini lah letak perbedaannya: jika Herman Deru lebih bersifat pencegahan, maka Ratu Dewa lebih menitikberatkan pada penindakan.
Baca Juga: Investor Saham Sumsel Tembus 395 Ribu, Didominasi Anak Muda! Ini Tips KSEI Biar Cuan Maksimal
Perbandingan keduanya pun memicu reaksi publik, terutama di media sosial.
Banyak yang mendukung langkah tegas Pemkot Palembang, karena persoalan geng motor, tawuran, hingga pergaulan bebas di Palembang kian marak. Namun, tidak sedikit pula yang menilai bahwa program Ratu Dewa harus hati-hati agar tidak menimbulkan trauma pada remaja.
Beberapa netizen bahkan menyebut, “Kalau bisa digabung aja. Retret Herman Deru untuk pencegahan, sekolah militer Ratu Dewa untuk yang sudah kebablasan.”
Kini, publik menanti langkah konkret dari kedua pemimpin daerah tersebut.
Apakah nantinya program-program ini bisa saling melengkapi untuk menyelamatkan generasi muda Sumsel dari bahaya kenakalan remaja dan degradasi moral?
Baca Juga: Satgas Khusus CSR di Sumsel Dibentuk! Biar Bantuan Perusahaan Tambang Nggak Cuma Janji
Yang jelas, adu gagasan ini menjadi bukti bahwa perhatian terhadap masa depan remaja Sumsel semakin serius.
Tinggal bagaimana eksekusinya bisa tepat sasaran tanpa melanggar hak anak dan prinsip pendidikan yang humanis.
Bermula dari Dedi Mulyadi
Gagasan tentang pendidikan disiplin melalui pendekatan militer sejatinya bukan hal baru di Indonesia.
Salah satu tokoh yang pernah mempopulerkan konsep tersebut adalah Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta.
Pada masanya, Dedi Mulyadi pernah menerapkan program pembinaan anak-anak nakal atau yang terlibat pelanggaran dengan cara mengirim mereka ke barak militer.
Berita Terkait
-
Minat Beli Emas di Palembang Melejit 5 Kali Lipat Usai Lebaran
-
The Rise of Kingdom of Berbari, Animasi Lokal Palembang yang Angkat Dulmuluk ke Layar Digital
-
Viral Pegawai Pemkot Palembang Dikeroyok di Kantor, Diduga Dipicu Masalah Pekerjaan
-
Kolaborasi Kilang Pertamina dan BUMN Wujudkan Kampung Iklim Lestari Sei Selincah Palembang
-
Investor Saham Sumsel Tembus 395 Ribu, Didominasi Anak Muda! Ini Tips KSEI Biar Cuan Maksimal
Tag
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
Terkini
-
Kumpulan Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Lengkap dengan Tips Aman Klaim Saldo Gratis!
-
Ini 5 Kota Favorit Anak Muda Sumsel: Gaji Oke, Banyak Lowongan Kerja, Hidup Berkualitas
-
Punya Rumah Bukan Lagi Mimpi, Bank Sumsel Babel Permudah Warga Lewat Program KPR FLPP
-
Anti Ribet & Stylish! Ini 5 Alasan Hijab Bergo Sporty Wajib Kamu Punya Tahun Ini
-
Tren Warna Mobil 2025: Dari Pastel Manis Hingga Dual-Tone Stylish, Bikin Tampilan Auto Kece