SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali meluncurkan gebrakan baru dalam upaya membangun generasi muda yang tangguh.
Melalui program bertajuk Retret Laskar Satria Pandu, Pemprov Sumsel berkomitmen mencetak pelajar berkarakter kuat sebagai bekal menghadapi bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2030 hingga 2040.
Program ini digagas langsung oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masa depan generasi muda.
Langkah ini sekaligus menjadi respon atas kekhawatiran masyarakat, khususnya para orang tua, terkait maraknya kenakalan remaja yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Mulai dari aksi tawuran, perundungan di sekolah, penyalahgunaan narkoba, hingga keterlibatan dalam geng motor, menjadi fenomena yang menghantui lingkungan pendidikan di Sumsel.
Kondisi inilah yang mendorong orang tua menyampaikan kegelisahan mereka langsung kepada Gubernur Herman Deru, termasuk melalui media sosial, salah satunya ke akun milik influencer Dedi Mulyadi yang sempat viral.
Menanggapi hal itu, Pemprov Sumsel tidak tinggal diam. Retret Laskar Satria Pandu dihadirkan sebagai langkah konkret pemerintah untuk membina sekaligus menyelamatkan generasi muda dari jurang kenakalan remaja.
Pendidikan Karakter untuk Pemimpin Masa Depan
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Drs. H. Edward Candra, M.H., menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu strategi jangka panjang Pemprov Sumsel dalam menghadapi tantangan bonus demografi.
Baca Juga: Fakta Menarik Kebiasaan Makan Daging Warga Sumsel, Idul Adha Jadi Puncaknya?
Retret ini bertujuan membentuk calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki karakter kuat, berintegritas tinggi, dan mampu menjadi teladan bagi lingkungannya.
“Program ini penting mengingat adanya peningkatan kasus kenakalan remaja di sejumlah daerah. Jangan sampai potensi produktif generasi muda kita justru terbuang sia-sia akibat penyimpangan perilaku,” kata Edward dalam rapat persiapan kegiatan, Selasa (10/6/2025).
Retret Laskar Satria Pandu akan dibagi menjadi dua pendekatan utama, yakni preventif dan kuratif. Pendekatan preventif menyasar seluruh siswa di Provinsi Sumsel, bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter positif sejak dini agar mereka tidak mudah terjerumus pada perilaku menyimpang.
Sementara pendekatan kuratif akan difokuskan untuk siswa yang sudah teridentifikasi memiliki kecenderungan terhadap perilaku negatif, seperti kenakalan remaja, narkoba, atau aksi kekerasan.
Pendekatan ini lebih bersifat rehabilitatif, guna membangun kembali pola pikir serta motivasi hidup mereka agar kembali ke jalur yang benar.
“Kita ingin generasi muda Sumsel tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga kuat mental dan moralnya. Mereka harus siap menjadi tulang punggung pembangunan daerah ini,” tegas Edward.
Digelar Saat Liburan Sekolah, Lokasi di Gandus
Retret ini akan digelar selama 14 hari, memanfaatkan masa libur sekolah agar tidak mengganggu aktivitas belajar formal.
Untuk tempat pelaksanaannya, Pemprov Sumsel memilih Bumi Perkemahan Gandus serta sejumlah pusat pelatihan (training center) milik Pemprov yang memiliki fasilitas lengkap, baik untuk pelatihan fisik maupun pengembangan karakter di kelas.
Pemilihan lokasi ini mempertimbangkan kebutuhan pembinaan secara menyeluruh, mulai dari penguatan fisik, mental, hingga pembentukan karakter kepemimpinan.
Para peserta juga akan mendapatkan berbagai materi, mulai dari pendidikan karakter, nasionalisme, bela negara, hingga pelatihan keterampilan praktis.
“Dengan tempat yang mendukung, kita berharap suasana pembinaan bisa maksimal. Selain itu, interaksi antarsiswa dari berbagai sekolah juga bisa membangun jejaring pertemanan positif,” tambah Edward.
Persyaratan Peserta dan Peran Orang Tua
Untuk mengikuti program ini, ada beberapa syarat utama yang harus dipenuhi peserta.
Di antaranya adalah persetujuan tertulis dari orang tua atau wali, sehat jasmani dan rohani dengan surat keterangan dokter, serta kesediaan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan selama 14 hari penuh.
Keterlibatan orang tua dalam program ini sangat ditekankan.
Edward menegaskan, pembentukan karakter remaja bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari keluarga.
“Ini bukan sekadar program pemerintah, tapi upaya bersama menyelamatkan generasi penerus kita. Orang tua harus terlibat aktif,” tutup Edward.
Dengan langkah ini, Pemprov Sumsel berharap bonus demografi yang akan datang bisa menjadi berkah, bukan bencana, bagi kemajuan daerah dan bangsa.
Sempat Viral Warga Sumsel Ngadu ke Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Beberapa waktu lalu, jagat media sosial sempat dihebohkan dengan curhatan sejumlah orang tua asal Sumatera Selatan (Sumsel) yang mengadu ke mantan Bupati Purwakarta sekaligus tokoh publik, Dedi Mulyadi.
Dalam video yang viral tersebut, para orang tua mengungkapkan keresahan mereka terhadap kenakalan anaknya pengguna narkoba.
Sebagai respons konkret, Pemprov Sumsel kini menyiapkan program retret khusus bertajuk Laskar Satria Pandu untuk membina karakter para pelajar, termasuk mereka yang terindikasi terlibat perilaku menyimpang seperti pengguna narkoba.
Berita Terkait
-
Fakta Menarik Kebiasaan Makan Daging Warga Sumsel, Idul Adha Jadi Puncaknya?
-
Stop Tanya 'Kapan Nikah?' Ini Fakta Mengejutkan Angka Pernikahan di Sumsel
-
Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
-
Selain Pempek, Ini Oleh-Oleh Sumatera Selatan yang Bikin Keluarga Bahagia di Rumah
-
Sumsel United Bangun Tim dari Eks Sriwijaya FC, Nil Maizar Masuk Radar
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
7 Produk Perawatan Kaki untuk Atasi Tumit Pecah-pecah, Bikin Kaki Lembut Lagi
-
Mitos atau Fakta? 5 Profesi Remeh yang Gajinya Diprediksi Kalahkan ASN di Sumsel pada 2026
-
Nyala dari Tepian Musi: Kilang Plaju dan Sinergi Pertamina One Menjaga Energi Negeri
-
Masih Ingat Timor dan Corolla All New? Dua Sedan 90-an Ini Ternyata Masih Dicari di 2025
-
Kenapa Status 'Tidak Terdapat Peserta' Muncul Saat Cek BLT Rp900 Ribu? Begini Cara Mengatasinya