SuaraSumsel.id - Setiap Idul Adha tiba, aroma daging kurban seolah memenuhi sudut-sudut perkampungan hingga perkotaan di Sumatera Selatan (Sumsel).
Di tengah tradisi berbagi dan semangat berkurban, momen ini kerap disebut-sebut sebagai puncak konsumsi daging bagi masyarakat setempat.
Benarkah demikian?
Daging, yang dulu dianggap sebagai hidangan mewah bagi sebagian warga Sumatera Selatan, kini semakin akrab di meja makan.
Baca Juga: Stop Tanya 'Kapan Nikah?' Ini Fakta Mengejutkan Angka Pernikahan di Sumsel
Puncaknya, setiap Idul Adha tiba, momen kebersamaan itu semakin terasa ketika daging kurban dibagikan merata ke berbagai penjuru.
Tak sekadar tradisi, tren konsumsi daging pun menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), rata-rata pengeluaran per kapita untuk daging di Sumsel kini mencapai Rp 32.481 per bulan—melonjak 12,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Konsumsi daging di Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini tak lepas dari berbagai jenis daging yang dikonsumsi masyarakat, mulai dari daging sapi, kambing, babi, ayam ras, ayam kampung, hingga jeroan dan tetelan.
Daging ayam ras/kampung dan daging sapi menjadi komoditas daging yang paling banyak dikonsumsi di Sumatera Selatan.
Pada tahun lalu, rata-rata konsumsi daging ayam ras/kampung mencapai 0,77 kg per kapita sebulan dengan pengeluaran Rp 24.545. Sementara itu, konsumsi daging sapi tercatat 0,03 kg per kapita sebulan dengan pengeluaran Rp 4.154.
Baca Juga: Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
Disparitas Konsumsi Antar Wilayah dan Urban-Rural
Analisis lebih dalam menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam pola konsumsi daging di berbagai wilayah dan antara perkotaan dan pedesaan.
Jika dilihat dari kabupaten/kota, Kota Palembang menjadi primadona dengan pengeluaran dan konsumsi daging tertinggi untuk beberapa jenis.
Untuk daging ayam ras, Palembang mencatat konsumsi 0,93 kg dengan nilai Rp 27.501, sementara Kabupaten OKU Timur menjadi yang terendah dengan 0,38 kg dan Rp 9.767.
Kepala BPS Sumatera Selatan Wahyu Yulianto menyebutkan pada kategori daging ayam kampung, Palembang kembali memimpin dengan 0,22 kg dan nilai Rp 8.233.
Di sisi lain, Kabupaten Empat Lawang menjadi yang terendah dengan hanya 0,03 kg dan nilai Rp 630.
Konsumsi daging sapi juga menunjukkan dominasi Palembang dengan 0,06 kg dan nilai Rp 8.503, sedangkan Kabupaten OKU Selatan menjadi yang terendah, sangat minim, yakni 0,004 kg dengan nilai Rp 844.
"Secara keseluruhan, tiga kabupaten/kota dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk daging tertinggi pada Maret 2024 adalah Kota Palembang (Rp 44.151), Kabupaten Musi Banyuasin (Rp 37.706), dan Kota Lubuklinggau (Rp 36.484)," ujarnya.
Perbedaan antara perkotaan dan pedesaan juga sangat mencolok.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk daging di perkotaan mencapai Rp 40.056, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan yang hanya Rp 27.842.
Hal ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh daya beli, ketersediaan pasokan, serta gaya hidup masyarakat di kedua wilayah tersebut.
Idul Adha: Puncak Konsumsi Daging?
Dengan tren peningkatan konsumsi daging yang terus berlanjut, momentum Idul Adha saat ini diprediksi akan menjadi puncak konsumsi daging di Sumatera Selatan.
Perayaan ini identik dengan distribusi daging kurban, baik sapi maupun kambing, yang akan meningkatkan ketersediaan dan konsumsi daging di seluruh lapisan masyarakat.
Meskipun data BPS terbaru adalah dari tahun 2024, dapat diasumsikan bahwa kebiasaan konsumsi daging akan melonjak signifikan menjelang dan selama perayaan Idul Adha.
Peningkatan ini tidak hanya berasal dari penyembelihan hewan kurban, tetapi juga dari aktivitas ekonomi masyarakat yang mempersiapkan hidangan daging untuk keluarga dan kerabat.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan juga mengantisipasi lonjakan permintaan ini dengan memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga daging di pasaran, demi menjaga daya beli masyarakat dan kelancaran perayaan Idul Adha.
Berita Terkait
-
Stop Tanya 'Kapan Nikah?' Ini Fakta Mengejutkan Angka Pernikahan di Sumsel
-
Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
-
Selain Pempek, Ini Oleh-Oleh Sumatera Selatan yang Bikin Keluarga Bahagia di Rumah
-
Sumsel United Bangun Tim dari Eks Sriwijaya FC, Nil Maizar Masuk Radar
-
Promo Alfamart 'Paling Murah Sejagat' Kembali, Nikmati Harga Termurah Sampai 15 Juni
Tag
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
Terkini
-
Ini Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Air Rebusan Lengkuas
-
Yuk Klaim 5 Saldo DANA Kaget Ini Sekarang! Siapa Tahu Kamu Dapat Rp449 Ribu Hari Ini!
-
5 Cara Efektif Menghilangkan Bau Ketiak yang Menurunkan Percaya Diri
-
3 Rekomendasi Bedak Wardah Terbaik untuk Wajah Glowing dan Tahan Lama
-
3 Link DANA Kaget Siang Ini Bernilai 213.000, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!