SuaraSumsel.id - Belajar bahasa asing merupakan proses pembelajaran bahasa yang bukan merupakan bahasa ibu atau bahasa nasional seseorang, yang melibatkan penguasaan keterampilan berbicara, mendengar, membaca, dan menulis dalam bahasa tersebut.
Selain menguasai aspek teknis bahasa seperti tata bahasa dan kosakata, belajar bahasa asing juga berarti memahami budaya, norma sosial, dan nilai-nilai masyarakat yang menggunakan bahasa itu, sehingga membuka wawasan global dan memperluas perspektif.
Proses ini penting di era globalisasi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi lintas budaya, memperluas peluang karier, dan memudahkan adaptasi di lingkungan internasional.
Berikut tiga kesulitan yang sering dialami saat belajar bahasa asing:
1.Tata Bahasa yang Rumit dan Tidak Familiar
Banyak pelajar kesulitan memahami tata bahasa (grammar) karena struktur dan aturannya berbeda dengan bahasa ibu.
Misalnya, penggunaan tenses atau bentuk kata kerja yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia bisa membingungkan.
Tata bahasa bahasa asing seringkali memiliki banyak aturan yang harus dihafal dan diterapkan secara tepat agar makna kalimat tidak berubah. Kesalahan tata bahasa bisa membingungkan lawan bicara dan mengubah arti kalimat.
Berbeda dengan bahasa ibu, aturan tata bahasa asing terasa asing dan sulit dipahami. Misalnya, penggunaan artikel, preposisi, atau bentuk jamak yang tidak ada dalam bahasa Indonesia membuat pelajar harus belajar dari nol.
Beberapa bahasa memiliki perbedaan tata bahasa antara bahasa formal dan informal yang harus dipelajari dan diterapkan sesuai konteks, menambah kompleksitas pembelajaran.
Oleh karena itu, menguasai tata bahasa tidak cukup dengan menghafal teori, tapi harus dipraktikkan terus-menerus agar menjadi kebiasaan, seperti belajar mengemudi. Tanpa latihan, tata bahasa sulit dikuasai secara logis dan natural.
2. Pengucapan dan Aksen yang Berbeda
Pengucapan bunyi tertentu dalam bahasa asing sering kali tidak ada dalam bahasa ibu, sehingga sulit diucapkan dengan benar.
Selain itu, aksen lokal penutur asli dapat memperumit pemahaman, bahkan jika sudah menguasai dasar-dasarnya.
Dalam bahasa seperti Inggris, ejaan kata tidak selalu mencerminkan cara pengucapannya. Ada huruf bisu dan kata-kata yang terdengar sama tapi dieja berbeda, sehingga sulit menebak cara pengucapan yang benar tanpa latihan khusus.
Berita Terkait
-
Apa Arti Keku Keku, Kakou Kakou, Bizu Bizu yang Viral di TikTok? Cek Cara Pakainya
-
Tasya Kamila Ungkap Alasan Bahasa Inggris Jadi Bekal Penting Anak Sejak Dini
-
Jangan Canggung Lagi, Ini 8 Kunci agar Kencan Pertama Santai dan Berkesan
-
Skor Bahasa Inggris Indonesia Masih Rendah, Pembelajaran Humanis Jadi Kunci di Era AI
-
Demi Jaga Kekompakan, Kevin Diks Bongkar Rahasia Ruang Ganti Timnas Indonesia
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
5 Bedak Padat Finishing Powder untuk Hasil Makeup Lebih Mulus dan Rapi
-
3 Alasan Polisi Menyebut Ijazah Wagub Babel Hellyana Bermasalah
-
Transaksi Meningkat Saat Nataru, BRI Ingatkan Nasabah Waspada Modus Penipuan
-
Harga Emas Hari Ini Melejit! Cek Angka Terbarunya, Waktunya Beli atau Jual?
-
Ijazah Wagub Babel Hellyana dari Kampus Mana? S1 Hukum, Tahun Kelulusan Jadi Sorotan