SuaraSumsel.id - Daging kambing memang lezat dan kaya nutrisi, tetapi konsumsi berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Daging kurban kambing juga menjadi hidangan khas Idul Adha yang lezat, namun pengolahannya perlu diperhatikan agar tetap sehat dan tidak berbau prengus.
Beberapa bahaya konsumsi daging kambing yang berlebihan antara lain peningkatan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Sebab, kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu hipertensi, stroke, serta masalah kardiovaskular lainnya.
Konsumsi daging kambing juga berisiko kanker terutama kanker usus besar dan prostat akibat senyawa karsinogen yang terbentuk saat memasak daging pada suhu tinggi seperti panggang atau goreng.
Baca Juga:
10 Aneka Menu Olahan Daging Kurban dan Cara Memasaknya
Promo Bumbu Masak di Superindo, Siap-Siap Racik Daging Kurban Jadi Menu Juara
Kemudian gangguan pencernaan seperti sembelit, bau mulut, diare, dan kram perut karena daging kambing rendah serat dan tinggi lemak sehingga sulit dicerna.
Penambahan berat badan akibat kalori dan lemak tinggi yang jika tidak diimbangi aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas dan masalah ginjal karena protein tinggi membebani fungsi ginjal, terutama bagi yang sudah memiliki gangguan ginjal.
Selain itu, bisa menimbulkan gangguan tidur jika dikonsumsi berlebihan sebelum tidur, dapat mengganggu kualitas tidur.
Serta peningkatan kadar asam urat karena kandungan purin yang dapat memicu asam urat dan batu ginjal pada beberapa orang.
Untuk menghindari risiko ini, konsumsi daging kambing sebaiknya dibatasi, maksimal 0,5 kg per minggu, diolah dengan cara sehat, dan diimbangi pola makan seimbang serta gaya hidup aktif.
Baca Juga:
Ahli Gizi Ungkap Tips Aman Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban, Catat Baik-Baik!
Berita Terkait
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
Ahli Kesehatan Tantang Menkeu Purbaya Buka Dialog Soal Kebijakan Cukai Rokok
-
Bye-Bye Mata Lelah: Tips Ampuh Maksimalkan Manfaat Dark Mode
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Malam Mencekam di OKU Timur: 4 Anak Tewas Terpanggang Saat Rumah Terbakar
-
Program Makan Gratis 'Makan Korban', Cucu Mahfud MD Keracunan Sampai Dirawat di RS
-
AI Itu Jin Ajaib, 'Prompt' Adalah Mantranya: Panduan 'Berbicara' dengan AI Gambar
-
PTBA Mulai Cofiring Wood Pellet di Tanjung Enim, Langkah Baru Menuju Energi Bersih
-
Geger Sebut 'Firaun', Ternyata Ini Maksud Asli Menkeu Purbaya: Bukan Raja Mesir!