Artinya:
"Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."
Doa buka puasa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW bukan sekadar rangkaian kalimat, melainkan ungkapan mendalam yang mencerminkan rasa syukur yang tulus kepada Allah SWT.
Lafaz "Dzahabazh zhoma’u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah" yang berarti "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, dan semoga pahala ditetapkan, insya Allah", menggambarkan kelegaan fisik yang menyatu dengan ketenangan batin setelah menunaikan ibadah dengan penuh kesungguhan.
Doa ini menjadi simbol bahwa segala usaha menahan lapar, haus, dan hawa nafsu selama puasa tidaklah sia-sia, karena semuanya dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Ilahi.
Adab Berbuka Puasa
- Selain membaca doa, terdapat beberapa adab yang dianjurkan saat berbuka puasa:
- Menyegerakan Berbuka: Segera berbuka saat waktu Maghrib tiba.
- Berbuka dengan Kurma atau Air: Mengikuti sunnah Rasulullah SAW dengan berbuka menggunakan kurma atau air putih.
- Membaca Doa: Membaca doa berbuka puasa sebelum menyantap makanan.
- Shalat Maghrib: Melaksanakan shalat Maghrib sebelum makan besar.medcom.id
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Meskipun tidak terdapat hadis yang secara spesifik menyebutkan keutamaan puasa Tarwiyah, para ulama sepakat bahwa puasa ini tetap termasuk dalam amalan yang sangat dianjurkan, terutama karena dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, periode yang dikenal sebagai waktu paling istimewa dalam setahun bagi umat Islam.
Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga: Ada 3 Link DANA Kaget, Saldo Gratis Rp 795 Ribu Siap Masuk e-Walletmu Sekarang
"Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini." Yang dimaksud dengan “hari-hari ini” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Oleh karena itu, setiap bentuk ibadah di dalamnya, termasuk berpuasa, membaca Al-Qur’an, bersedekah, hingga memperbanyak zikir, memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Puasa Tarwiyah—yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah—dipandang sebagai bagian dari upaya menyambut kemuliaan Hari Arafah dan Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh penghambaan.
Dengan menjalankannya, umat Islam berharap dapat memperoleh keberkahan hidup, pengampunan dosa, dan pahala yang berlipat ganda sebagai bekal menuju ridha-Nya. Puasa ini bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi momentum memperkuat keimanan di tengah hiruk-pikuk dunia.
Berita Terkait
-
Ada 3 Link DANA Kaget, Saldo Gratis Rp 795 Ribu Siap Masuk e-Walletmu Sekarang
-
Idul Adha Tetap Nikmat Meski Punya Kolesterol Tinggi, Ini Caranya
-
Larangan Puasa di Hari Tasyrik, Ternyata Ini Makna dan Pesan Keberkahannya
-
Tiga Contoh Khutbah Idul Adha 2025
-
Kapan Orang Berkurban Dilarang Potong Kuku dan Cukur Rambut?
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Demam Padel Melanda Kota Besar, Tips Hindari Cedera: Bukan Cuma Soal Pemanasan
-
Gagal Curi Motor, Begal Tembak Perempuan di Tengah Kemacetan Palembang! Korban Luka Serius
-
Puluhan Ribu Sumur Minyak Rakyat di Sumsel Bakal Legal, Daerah Dapat Berapa? Ini Bocorannya
-
5 Alasan Mengapa Anak Perlu Dikenalkan Literasi Keuangan Sejak Dini
-
Perlukah Anak Dikenalkan Kripto dan Literasi Keuangan Sejak Dini?