SuaraSumsel.id - Tahun 2025 menjadi momen yang ideal bagi para pemula untuk mulai berinvestasi.
Perkembangan teknologi keuangan (fintech), meningkatnya literasi finansial, serta kemudahan akses terhadap berbagai instrumen investasi membuat siapa pun kini bisa memulai perjalanan finansial dengan lebih percaya diri.
Namun, agar tidak salah langkah, penting bagi investor pemula untuk memiliki strategi yang jelas dan sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Artikel ini akan membahas strategi investasi terbaik yang bisa diterapkan oleh pemula di tahun 2025, mulai dari pemahaman dasar, pemilihan instrumen, hingga tips menjaga kestabilan portofolio.
1. Mulai dari Tujuan Keuangan
Langkah pertama sebelum berinvestasi adalah menentukan tujuan keuangan.
Apakah Anda ingin menabung untuk dana darurat, membeli rumah dalam 10 tahun, atau mempersiapkan dana pensiun?
Tujuan ini akan menentukan jangka waktu investasi serta jenis instrumen yang sesuai.
Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun, maka produk seperti reksa dana saham atau saham individu bisa menjadi pilihan.
Sementara itu, untuk tujuan jangka pendek seperti liburan atau membeli kendaraan dalam 1–2 tahun, investasi yang lebih stabil seperti reksa dana pasar uang lebih disarankan.
Baca Juga: Bisnis Online Modal Minim tapi Cuan Maksimal, Ini 5 Ide yang Bisa Kamu Coba dari Rumah
2. Kenali Profil Risiko Anda
Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda-beda. Profil risiko terbagi menjadi tiga kategori utama:
Konservatif: Lebih suka keamanan dan menghindari kerugian. Cocok dengan deposito, obligasi pemerintah, atau reksa dana pasar uang.
Moderat: Bersedia mengambil risiko sedang untuk hasil yang lebih tinggi. Cocok dengan reksa dana campuran, obligasi korporat, atau ETF.
Agresif: Siap menanggung fluktuasi nilai investasi demi potensi keuntungan besar. Cocok dengan saham, reksa dana saham, atau crypto (dengan pengawasan ekstra).
Mengetahui profil risiko membantu Anda memilih investasi yang membuat Anda nyaman dan tidak panik ketika pasar berfluktuasi.
3. Diversifikasi adalah Kunci
Strategi utama dalam mengurangi risiko adalah diversifikasi menyebarkan dana investasi ke berbagai instrumen.
Berita Terkait
-
Bisnis Online Modal Minim tapi Cuan Maksimal, Ini 5 Ide yang Bisa Kamu Coba dari Rumah
-
BRI Terapkan Strategi Risiko untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan, Juga Perkuat Solusi Digital
-
BRI Memberdayakan Bisnis Aksesori UMKM untuk Go Global dengan Inisiatif Strategis
-
Dari Bisnis Besar hingga Skandal Lahan Tol, Ini Fakta Mengejutkan Haji Halim Ali
-
Persaingan Ketat Bisnis Kost di Indralaya Kampus Unsri: Berlomba Inovatif
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah Gaji DPRD Kota Palembang Setara UMR? Ini Rinciannya
-
Era Cashless! BRI Bukukan Lonjakan Transaksi Merchant Rp105,5 Triliun, Naik 27,2% YoY
-
Catat! Pasar Murah Palembang Mulai 9 September, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini
-
Telkomsel Hadirkan Roaming Internasional di Bandara SMB II, Wujudkan Konektivitas Tanpa Batas
-
BRI Buktikan Konsistensi Pemberdayaan UMKM dan Keuangan Inklusif Nasional