Jangan meletakkan semua uang Anda hanya di satu jenis aset.
Campurkan antara saham, obligasi, dan instrumen pasar uang sesuai dengan proporsi yang mencerminkan profil risiko Anda.
Misalnya, investor moderat dapat membagi portofolionya 50% ke reksa dana saham, 30% ke obligasi, dan 20% ke pasar uang.
Dengan diversifikasi, jika satu instrumen mengalami penurunan, yang lain bisa tetap stabil atau bahkan naik, sehingga total portofolio tetap sehat.
4. Manfaatkan Platform Digital
Tahun 2025 menjadi era di mana investasi digital makin mudah diakses. Gunakan aplikasi investasi resmi dan terdaftar di OJK untuk membeli reksa dana, saham, hingga obligasi.
Beberapa platform bahkan menyediakan fitur robo advisor yang membantu Anda mengelola portofolio secara otomatis berdasarkan preferensi Anda.
Pilih aplikasi yang menyediakan edukasi, analisis pasar, dan laporan performa yang mudah dipahami agar Anda dapat memantau perkembangan investasi secara berkala.
5. Disiplin dan Konsisten
Investasi bukan cara cepat kaya, tetapi cara cerdas untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Maka dari itu, penting untuk berinvestasi secara rutin, misalnya setiap bulan dari penghasilan tetap Anda.
Ini disebut strategi dollar cost averaging — membeli secara bertahap tanpa terpengaruh naik-turunnya pasar.
Baca Juga: Bisnis Online Modal Minim tapi Cuan Maksimal, Ini 5 Ide yang Bisa Kamu Coba dari Rumah
Dengan konsistensi dan kesabaran, hasil investasi Anda akan berkembang seiring waktu, apalagi jika ditopang dengan efek compounding (bunga berbunga).
6. Hindari Spekulasi Berlebihan
Godaan untuk mengikuti tren atau “kata orang” sangat besar, apalagi dengan banyaknya konten viral tentang crypto, saham gorengan, atau aset digital spekulatif.
Sebagai pemula, penting untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan tanpa riset yang cukup.
Pastikan Anda hanya berinvestasi pada instrumen yang Anda pahami dan memiliki dasar yang kuat.
Jika tertarik mencoba aset spekulatif seperti kripto atau NFT, alokasikan maksimal 5–10% dari total portofolio Anda dan anggap sebagai “uang belajar”.
Strategi investasi terbaik untuk pemula di tahun 2025 tidak harus rumit.
Berita Terkait
-
Bisnis Online Modal Minim tapi Cuan Maksimal, Ini 5 Ide yang Bisa Kamu Coba dari Rumah
-
BRI Terapkan Strategi Risiko untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan, Juga Perkuat Solusi Digital
-
BRI Memberdayakan Bisnis Aksesori UMKM untuk Go Global dengan Inisiatif Strategis
-
Dari Bisnis Besar hingga Skandal Lahan Tol, Ini Fakta Mengejutkan Haji Halim Ali
-
Persaingan Ketat Bisnis Kost di Indralaya Kampus Unsri: Berlomba Inovatif
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Dugaan Proyek Fiktif Rp2,56 Miliar di Palembang, 11 Ketua RT hingga PHL Diperiksa Kejari
-
Rp850 Juta Raib! Mantan Balon Bupati Muara Enim Tertipu Rekan Politiknya Sendiri
-
Awal Pekan Seru dengan 10 Link Dana Kaget DANA: Klaim Saldo Rp500 Ribu Lewat HP
-
Benarkah Gaji DPRD Kota Palembang Setara UMR? Ini Rinciannya
-
Era Cashless! BRI Bukukan Lonjakan Transaksi Merchant Rp105,5 Triliun, Naik 27,2% YoY