SuaraSumsel.id - Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti pelepasan 369 jemaah haji Kloter 9 Embarkasi Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang resmi diberangkatkan ke Tanah Suci pagi ini.
Para jemaah yang berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kota Palembang, dan Kabupaten Empat Lawang ini dilepas dengan doa dan harapan agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar serta kembali ke tanah air sebagai haji dan hajjah yang mabrur.
Namun di balik semarak keberangkatan itu, terdapat kisah menyentuh dari seorang jemaah bernama Sarah Hilalya M. Mufid (25) asal OKU, yang harus menunda keberangkatan karena diketahui tengah mengandung lima minggu.
Keputusan penundaan itu diambil setelah hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa kehamilannya belum mencapai usia aman untuk mengikuti perjalanan ibadah haji.
Menurut aturan haji internasional, jemaah yang hamil di bawah 14 minggu atau di atas 26 minggu tidak diperbolehkan berangkat, demi keselamatan ibu dan janin.
Humas PPIH Embarkasi Palembang, H. Abdul Qudus, menyampaikan bahwa Sarah akan dijadwalkan kembali untuk berangkat haji pada tahun mendatang.
Menariknya, Sarah justru menunjukkan sikap luar biasa tabah dan ikhlas.
Ditemui usai pelepasan, ia menyampaikan bahwa kehamilan ini adalah rezeki yang telah dinantikan selama 16 bulan pernikahannya.
“Allah memberi saya hadiah lain yang jauh lebih indah. Saya ikhlas, mungkin Allah belum takdirkan saya berhaji tahun ini. Tapi Insya Allah tahun depan, saya akan berangkat bersama si kecil dalam kandungan ini,” ucap Sarah sambil tersenyum, didampingi sang suami, Untung Bekti Nugroho.
Baca Juga: Harga Emas di Palembang Turun Saat Libur Panjang, Pedagang Ungkap Penyebabnya
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumsel, Teddy, menyampaikan pesan-pesan penting kepada seluruh jemaah.
Ia menekankan pentingnya menjaga niat yang tulus, menghindari perbuatan fasik dan jidal, serta menjaga nama baik Sumsel selama berada di Tanah Suci.
“Berangkatlah hanya karena Allah, bukan karena tujuan lain. Jaga sikap, jaga ucapan, dan jadilah duta terbaik bagi daerah kita,” pesan Teddy penuh makna.
Selain aspek spiritual, Teddy juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik, mengingat suhu ekstrem di Arab Saudi.
Ia mengimbau agar jemaah memperhatikan pola makan dan cukup istirahat agar ibadah bisa dijalani dengan optimal.
Dengan diberangkatkannya Kloter 9, jumlah total jemaah haji yang telah diberangkatkan melalui Embarkasi Palembang kini mencapai 3.322 orang.
Berita Terkait
-
Harga Emas di Palembang Turun Saat Libur Panjang, Pedagang Ungkap Penyebabnya
-
Jamaah Kloter I Embarkasi Palembang Mulai Tinggalkan Madinah, Bergerak ke Makkah
-
Rawan! Lampu Merah Parameswara Jadi Sarang Pemalak, Warga Minta Polisi Bertindak
-
Sopir Angkutan Feeder Palembang Belum Gajian, PT TGM Akui Tunggakan Rp1 Miliar
-
Apa Bahan Dasar Pempek? Ini Rahasia Kelezatan Makanan Khas Palembang
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Keluarga Pasien Paksa Dokter Lepas Masker di ICU, Kasusnya Kini Dikawal IDI Sumsel
-
5 Fakta Viral Dokter RSUD Sekayu Diancam Brutal, Kini Pelaku Diburu Polisi
-
Harga Proklamasi! Kopi Susu Kenangan vs Janji Jiwa, Beneran Cuma 8 Ribuan?
-
Kenapa Pelabuhan Tanjung Carat Banyuasin Jadi Proyek Strategis yang Dikebut Sumsel?
-
Program Literasi Anak Negeri dari BRI Jangkau Sekolah-sekolah di Daerah Tertinggal