SuaraSumsel.id - Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, diguncang kerusuhan hebat pada Kamis (8/5/2025) pagi.
Kerusuhan berlangsung selama hampir tiga jam, sejak pukul 09.00 WIB hingga akhirnya dapat dikendalikan sepenuhnya sekitar pukul 12.00 WIB oleh aparat gabungan dari Polri, TNI, dan petugas pemasyarakatan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sumsel, Erwedi Supriyatno, memastikan situasi saat ini sudah kondusif.
Ia mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat dengan meminta bantuan pengamanan dari Kapolda Sumsel dan jajaran terkait.
Baca Juga: Situasi Terkini Lapas Narkoba Muara Beliti Setelah Kericuhan: 500 Personel Dikerahkan
“Sudah kondusif. Kami langsung berkoordinasi dengan semua pihak untuk mengamankan situasi,” ujarnya kepada ANTARA.
Pemicu Kerusuhan: Razia Mendadak dan Penolakan Warga Binaan
Meski penyebab kericuhan masih dalam proses penyidikan, indikasi kuat mengarah pada razia mendadak yang dilakukan petugas lapas pada Rabu malam (7/5/2025).
Razia ini diduga memicu kemarahan sejumlah warga binaan yang merasa tidak terima, terutama mereka yang kedapatan menyimpan barang terlarang, termasuk alat komunikasi.
“Untuk penyebabnya masih kami dalami, tapi informasi awal menyebutkan warga binaan tidak terima atas razia malam sebelumnya,” jelas Erwedi.
Baca Juga: Kesaksian Ustad Abdul Somad Ungkap Detik-Detik Kerusuhan Lapas Muara Beliti
Razia yang menjadi bagian dari upaya pengendalian keamanan justru memicu eskalasi ketegangan yang berujung pada penguasaan penuh gedung lapas oleh para narapidana untuk sementara waktu.
Kondisi Lapas: 3 Kali Lipat dari Kapasitas Normal
Kondisi Lapas Narkotika Muara Beliti sebelum insiden memang sudah memprihatinkan. Dengan kapasitas hunian hanya 324 orang, lapas ini dihuni oleh 1.083 narapidana—tiga kali lipat dari daya tampung normal.
Overkapasitas ini disebut sebagai salah satu faktor yang memperparah situasi dan menyulitkan pengendalian saat kerusuhan terjadi.
“Jumlah warga binaan yang jauh melebihi kapasitas jelas menjadi tantangan besar dalam menjaga stabilitas,” kata Erwedi.
Dalam kondisi sesak dan penuh tekanan, potensi konflik dan gesekan menjadi lebih besar, apalagi ketika kontrol diperketat lewat razia dadakan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Situasi Terkini Lapas Narkoba Muara Beliti Setelah Kericuhan: 500 Personel Dikerahkan
-
Kesaksian Ustad Abdul Somad Ungkap Detik-Detik Kerusuhan Lapas Muara Beliti
-
Lowongan Executive Chef di The Alts Hotel Palembang, Kirim CV Sekarang!
-
Cerita PT Bukit Asam Hidupkan Kembali Asa dan Cita Anak-Anak yang Putus Sekolah
-
Gubernur Sumsel Ultimatum Pelantikan 3.077 PPPK: Batas Akhir Akhir Juni
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas dengan Sunroof: Harga Mulai Rp50 Jutaan, Bikin Keluarga Naik Kelas
- Here We Go! PSSI Proses 3 Pemain Keturunan: 2 Bek, 1 Striker!
Pilihan
-
Niat Baik Danantara Terganjal Aturan Bursa Efek Indonesia
-
AS Serang Iran, Kantor Sri Mulyani Kencangkan Ikat Pinggang
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM Besar, Performa Lancar Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan Terbaru, RAM Besar dengan Performa Gahar
-
Pemain Keturunan Rp55,6 Miliar Main Bola di Kampung Pakai Gawang Bambu
Terkini
-
7 Inspirasi Desain Rumah Sederhana, Cocok untuk Keluarga Muda dengan Bujet Minimal
-
5 Fakta Ayu Ting Ting Masuk Rumah Sakit Usai Rayakan Ultah, Keluarga Ungkap Kronologi
-
Harga Minyak Goreng Premium Naik: Tembus Rp22 Ribu per Liter
-
Bukan Sekadar Perhiasan, Ini 5 Alasan Gelang Charm Jadi Favorit Kaum Hawa
-
10 Inspirasi Warna Cat Rumah Minimalis, Bikin Hunian Terlihat Lebih Mewah dan Elegan