Selain mendorong proses hukum, Nopianto juga berharap peristiwa ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh dalam sistem pendidikan dokter spesialis di Sumsel.
Kekerasan dalam dunia akademik, dalam bentuk apa pun, menurutnya adalah warisan masa lalu yang tidak lagi relevan dengan semangat pendidikan modern.
“Pendidikan bukan soal senioritas yang menekan, tapi tentang bagaimana membentuk generasi dokter yang profesional, etis, dan manusiawi. Kekerasan tidak boleh menjadi bagian dari proses itu,” tegasnya.
Dengan demikian, peristiwa memilukan seperti ini tidak terulang dan mahasiswa, khususnya mereka yang tengah menjalani pendidikan profesi, bisa merasa aman dan dihargai sebagai insan pembelajar.
Baca Juga: Tergiur Untung Instan, Pria Palembang Rugi Rp 77 Juta karena Trading Fiktif
Dengan rekam jejak pelanggaran yang panjang, manajemen RSMH akhirnya mengambil langkah tegas. Dokter resmi dinonaktifkan dari seluruh kegiatan pelayanan dan pendidikan di lingkungan rumah sakit.
Manajemen RSUP M Hoesin, melalui Humas Suhaimi, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas insiden ini.
Mereka menyatakan menyesalkan kejadian yang terjadi, dan mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil investigasi resmi sebelum menyebarkan spekulasi yang bisa memperkeruh situasi.
Rumah sakit juga menegaskan komitmennya menjaga keamanan, profesionalisme, dan etika di lingkungan kerja.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan kedokteran di Indonesia, yang menuntut evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan dan pengawasan terhadap para pendidik medis agar kekerasan tidak lagi terjadi dan lingkungan belajar tetap sehat, profesional, serta manusiawi. [ANTARA]
Baca Juga: Belanja Hemat di Klikindogrosir, Kupon Rp 200.000 Menanti Kamu di Payday
Berita Terkait
-
Tergiur Untung Instan, Pria Palembang Rugi Rp 77 Juta karena Trading Fiktif
-
Belanja Hemat di Klikindogrosir, Kupon Rp 200.000 Menanti Kamu di Payday
-
Sumsel Pakai Drone Tebar Benih, Kini Masuk 5 Besar Produksi Pangan Nasional
-
Fakta di Balik Pembatalan Kunjungan Prabowo Tinjau MBG Sekolah di Palembang
-
Prabowo: Makan Bergizi Gratis Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Moisturizer Terbaik Lembapkan Wajah Kuatkan Skin Barrier: Bye-bye Kulit Kusam!
-
4 Rekomendasi Skincare Mengandung Glycolic Acid, Manjur Atasi Flek Hitam Cegah Penuaan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
Terkini
-
Sumsel United Bangun Tim dari Eks Sriwijaya FC, Nil Maizar Masuk Radar
-
Merries, MamyPoko, Sweety dan Brand Favorit Lainnya Diskon Besar di Alfamart Pekan Ini
-
Wafat di Tanah Suci, 7 Jemaah Haji Embarkasi Palembang Dapat Asuransi hingga Rp108 Juta
-
Harga Emas Terjun Bebas di Palembang Pasca Idul Adha, Kesempatan Emas untuk Investasi
-
Dapatkan Saldo Gratis dengan 10 Link DANA Kaget Hari Ini, Siapa Cepat Dia Dapat