SuaraSumsel.id - Hutan tropis di Sumatera Selatan bukan hanya paru-paru dunia yang menyimpan kekayaan hayati luar biasa, tetapi juga rumah bagi berbagai spesies anggrek eksotis yang memukau, salah satunya adalah anggrek bawang atau Acriopsis lilifolia.
Anggrek ini memiliki pesona khas dengan bentuk bunga yang unik dan aroma lembut yang menyeruak saat mekar. Bunganya berukuran kecil dengan warna ungu dan putih, bagian bulb-nya mirip bonggol bawang dengan daun berbentuk lanset dan tidak berdaging.
Lalu ada anggrek ekor tupai atau Rhynchostylis retusa yang memiliki bunga berukuran kecil dan bergerombol berwarna dasar putih dengan totol-totol ungu muda serta memiliki aroma yang khas, daun memanjang dan berwarna hijau.
Ada pula anggrek pensil atau Luisia javanica yang kerap menempel di atas pepohonan yang besar.
Baca Juga: Profil & Kekayaan Politikus NasDem Palembang Tersangka Korupsi Dana PMI
Bunganya kecil berwarna hijau muda kekuningan dengan bagian labellum bunga berwarna merah.
Batang berbentuk bulat memanjang berwarna hijau dan coklat jika sudah tua. Daun berwarna hijau, berdaging dan ujung daun lancip.
Anggrek merupakan jenis tumbuhan berbunga dengan jenis yang banyak dan sebagian besar tersebar luas di daerah tropika basah.
Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis yang luas dan memiliki banyak jenis anggrek endemik di dalamnya.
Flora kekayaan alam ini terdapat juga di hutan-hutan yang termasuk dalam area Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bukit Asam Tbk atau PTBA.
Baca Juga: Profil Dedi Sipriyanto: Anggota DPRD Palembang Terlibat Korupsi Dana PMI Bersama Istri
Sejak 2019, PTBA telah bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan untuk menjalankan program Rescue and Release Anggrek yang bertujuan menjaga populasi dan genetik anggrek-anggrek ini dari ancaman kepunahan akibat maraknya perburuan liar dan bukaan lahan hutan tempat tumbuh bagi anggrek.
"Ketika kami membuka suatu area untuk pertambangan, flora-flora di area tersebut kami selamatkan terlebih dahulu. Termasuk berbagai jenis anggrek yang terdapat di area tersebut. Hal ini merupakan salah satu wujud praktik pertambangan terbaik (Good Mining Practice) yang senantiasa kami jalankan dalam rangka menghadirkan Energi Tanpa Henti untuk Negeri," kata Amarudin, VP Pengelolaan Lingkungan dan Penunjang Tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Bersama BKSDA Sumsel, tim pengelolaan lingkungan PTBA menjelajahi hutan untuk melakukan penyelamatan anggrek. Penyelamatan anggrek membutuhkan kecermatan, pengalaman, dan keahlian khusus.
Tak mudah untuk menemukan anggrek di hutan. Flora ini kerap berada di atas pohon yang tinggi dan berkamuflase dengan pohon tempatnya menempel untuk jenis anggrek epifit, dan menyerupai rumput untuk anggrek tanah. Misalnya anggrek pensil (Luisia javanica) yang menyerupai ranting pohon.
Setelah diambil dari hutan, anggrek dibawa ke greenhouse penangkaran anggrek di pusat pembibitan (nursery park) PTBA. Greenhouse dilengkapi dengan atap plastik UV transparan untuk mencegah masuknya air hujan secara langsung ke greenhouse namun tetap mendapatkan pencahayaan matahari, dan bagian dinding ditutup dengan jaring-jaring rapat (waring) untuk mencegah hama masuk ke dalam greenhouse dan memberikan sirkulasi udara yang baik.
Bagian dalam greenhouse diberi kolam untuk menjaga kelembaban tempat tumbuh anggrek. Greenhouse didesain dengan fasilitas tersebut untuk menyesuaikan tempat tumbuh anggrek, agar tanaman anggrek hasil rescue dapat hidup dan beradaptasi dengan baik.
Di dalam greenhouse, Anggrek-anggrek ditanam di media papan pakis maupun tanah sesuai jenis anggrek. Setelah berhasil beradaptasi, anggrek dikembangbiakkan dengan kultur jaringan dan stek. Kemudian anggrek ditanam kembali (release) di hutan yang merupakan area reklamasi PTBA.
"Bibit anggrek yang sudah dikembangbiakan kita release. Kita tanam di musim hujan supaya lembab, jadi mempercepat pertumbuhan akarnya. Sekitar 85 persen anggrek yang kita release berhasil tumbuh," ujar Amarudin.
Sebagai informasi, penyelamatan anggrek yang dilaksanakan di area konsesi PTBA, yaitu di Muara Tiga Besar Utara, Mahayung, dan Banko Tengah, serta di luar area IUP PTBA seperti Pulau Panas, Tanjung Sakti, dan Segamit.
Hingga saat ini, PTBA telah menyelamatkan lebih dari 80 jenis anggrek dan merilis 86 spesimen dari tiga jenis anggrek yang berbeda. Anggrek-anggrek itu dirilis di area reklamasi Muara Tiga Besar Selatan serta Tanjung Enim Zoo & Jogging Track.
Berita Terkait
-
Profil & Kekayaan Politikus NasDem Palembang Tersangka Korupsi Dana PMI
-
Profil Dedi Sipriyanto: Anggota DPRD Palembang Terlibat Korupsi Dana PMI Bersama Istri
-
Lulusan Fakultas Hukum, Fitrianti Agustinda Terseret Korupsi Dana PMI Palembang
-
Eks Wawako Palembang Ditahan Korupsi PMI, Kekayaannya Rp8,3 Miliar Lebih
-
Profil Fitrianti Agustinda di Balik Kasus Korupsi Dana Hibah PMI Palembang
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Indomaret Kasih Diskon Susu hingga Rp10.000, Cek Syaratnya di Sini!
-
Jangan Sampai Telat Klik! DANA Kaget Cuma Buat yang Gesit, Tanpa Ribet
-
6 Fakta Menyentuh di Balik Gagalnya Ruben Onsu Berangkat Haji
-
Sumsel United Akan Launching, Nama Klub dan Fansnya Bikin Heboh Warganet
-
Cuma Klik Link, Kamu Bisa Dapat Dana Kaget Ratusan Ribu! Ini Caranya